Pemahaman Alkitab
G. K. R. I. ‘GOLGOTA’
(Rungkut Megah
Raya, blok D no 16)
Rabu, tgl 11 Maret 2015, pk 19.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
PRO KONTRA TENTANG
PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN (2)
2) Istilah-istilah
dan jabatan-jabatan dalam Perjanjian Lama berbeda dengan dalam Perjanjian Baru.
Dan ini beberapa detail yang digunakan untuk menyatakan persembahan
persepuluhan sudah tak berlaku dalam Perjanjian Baru:
a) Persembahan persepuluhan dalam Perjanjian Lama diberikan ke Bait
Allah, imam-imam dan orang-orang Lewi, yang semuanya sudah tak ada dalam
Perjanjian Baru.
b) Persembahan persepuluhan dalam Perjanjian Lama dibawa ke ‘rumah
perbendaharaan’, dan ini tak pernah menunjuk pada ‘gereja’.
c) Russell Kelly juga menekankan bahwa orang-orang Lewi tak mendapat
bagian / tanah, warisan, dan tak boleh memiliki kekayaan.
d) Russell Kelly juga mengatakan kalau persembahan persepuluhan mau
dijalankan dalam Perjanjian Baru maka persembahan persepuluhan itu harus
diberikan kepada diaken-diaken, penyanyi-penyanyi, sedangkan pendeta yang
sejajar dengan imam, seharusnya menerima hanya 1 % dari persembahan
persepuluhan.
e) Russell Kelly juga mengatakan bahwa dalam Perjanjian Lama imam tak
memberi persembahan persepuluhan, dan dalam Perjanjian Baru semua orang Kristen
adalah imam, sehingga juga tak perlu memberikan persembahan persepuluhan.
Ir. Herlianto: “Bagaimana pengajaran persepuluhan dalam Perjanjian Baru (PB)?
Apakah Yesus dan para Rasul mengajarkannya? Kelihatannya tidak, persepuluhan
tidak diajarkan oleh Yesus dan para Rasul kecuali disinggung dalam beberapa
ayat. Kalau begitu mengapa? Dan apakah persepuluhan masih menjadi bagian ibadah
PB? Dalam Perjanjian Baru Yesus dan para Rasul tidak mengajarkannya dan PB tidak lagi berbicara mengenai ‘Israel
secara lahir’ melainkan Israel
rohani. Demikian juga ibadat lahir dengan ‘kurban dan persembahan’ yang
berpusat sekitar ‘Taurat dan Bait Allah’ dan dipimpin oleh ‘para Imam’ telah
digantikan dalam PB. Dalam PB ibadat tidak berkisar Taurat dan Bait Allah, sekalipun pada awal pelayanan umat Kristen masih ada yang hadir
di bait Allah, ritus kurban dan persembahan
sudah digantikan oleh ‘darah Yesus sendiri’ itulah sebabnya dalam PB juga tidak
lagi ada jabatan Imam, dengan demikian sistem persepuluhan yang dikaitkan dengan rumah perbendaharaan di
Bait Allah juga sudah digantikan dengan ‘Injil kasih’ (ritus basuhan, sunat, dan sabat juga tidak lagi diajarkan dalam
PB). Dengan demikian sistem persepuluhan yang dikaitkan dengan rumah
perbendaharaan di Bait Allah juga sudah digantikan dengan ‘Injil kasih’.”
- hal 5-6.
Catatan: menurut saya kata-kata Ir. Herlianto ini kacau, karena apa urusannya
dengan ‘Israel
rohani’? Dan bagaimana sistim persepuluhan digantikan dengan ‘Injil kasih’???
Russell
Kelly: “8. NO INHERITANCE OR SHARE: God forbade Levites and priests
who received the first whole tithe from owning property in his land or
receiving any other inheritances. He also forbade them from sharing wealth with
other Hebrews (‘no portion among them’). This Bible fact is found an amazing 12
times in (Numb 18:20, 26; Deut 10:9; 12:12; 14:27, 29;
18:1; Josh 13:14, 33; 14:3; 18:7; Eze 44:28). Evidently God meant what He
said to repeat it so often! If gospel workers want to preach tithing
principles, this one should definitely be included!” [= 8. Tak ada
warisan atau bagian: Allah melarang
orang-orang Lewi dan imam-imam yang menerima seluruh persembahan persepuluhan
pertama untuk mempunyai properti / tanah di TanahNya atau menerima
warisan-warisan lain apapun. Ia juga melarang mereka untuk mendapat
bagian kekayaan dengan orang-orang Ibrani yang lain (‘tak mendapat bagian di
antara mereka’). Fakta Alkitab ini ditemukan secara mengherankan 12 x dalam (Bil 18:20,26; Ul 10:9; 12:12; 14:27,29; 18:1;
Yos 13:14,33; 14:3; 18:7; Yeh 44:28). Pasti Allah
memaksudkan apa yang Ia katakan begitu sering! Jika pekerja-pekerja injil mau
mengkhotbahkan prinsip-prinsip persembahan persepuluhan, yang satu ini pasti
harus dimasukkan / dicakup!]
- http://www.tithing-russkelly.com/
Bil 18:20,26 -
“(20) TUHAN berfirman kepada Harun: ‘Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh
bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan
milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel. ... (26) ‘Lagi haruslah
engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu
menerima dari pihak orang Israel
persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari pihak mereka sebagai
milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari padanya
sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni persembahan persepuluhanmu dari
persembahan persepuluhan itu,”.
Ul 10:9 - “Sebab itu suku Lewi tidak mempunyai
bagian milik pusaka bersama-sama dengan saudara-saudaranya; Tuhanlah milik pusakanya, seperti yang difirmankan kepadanya
oleh TUHAN, Allahmu.”.
Ul 12:12 - “Kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, kamu ini, anakmu
laki-laki dan anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang
Lewi yang di dalam tempatmu, sebab orang Lewi tidak
mendapat bagian milik pusaka bersama-sama kamu.”.
Ul 14:27,29 - “(27) Juga orang Lewi yang diam di dalam tempatmu janganlah
kauabaikan, sebab ia tidak mendapat bagian milik
pusaka bersama-sama engkau. ... (29) maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka
bersama-sama engkau, dan orang asing, anak
yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang,
supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan
tanganmu.’”.
Ul 18:1 - “‘Imam-imam orang Lewi, seluruh
suku Lewi, janganlah mendapat bagian milik pusaka bersama-sama orang Israel; dari korban api-apian kepada TUHAN dan apa yang menjadi milikNya
harus mereka mendapat rezeki.”.
Yos 13:14,33 -
“(14) Hanya kepada suku Lewi tidak
diberikan milik pusaka: yang menjadi milik
pusakanya ialah TUHAN, Allah Israel,
seperti yang dijanjikanNya kepada mereka. ... (33) Tetapi kepada suku Lewi Musa tidak memberikan milik pusaka: TUHAN, Allah Israel,
Dialah yang menjadi milik pusaka mereka, seperti yang dijanjikanNya kepada
mereka.”.
Yos 14:3 - “Sebab kepada suku-suku yang dua setengah lagi telah diberikan
Musa milik pusaka di seberang sungai Yordan, tetapi kepada orang Lewi tidak diberikannya milik pusaka di tengah-tengah
mereka.”.
Yos 18:7 - “Sebab orang Lewi tidak mendapat
bagian di tengah-tengah kamu, karena jabatan
sebagai imam TUHAN ialah milik pusaka mereka, sedang suku Gad, suku Ruben dan
suku Manasye yang setengah itu telah menerima milik pusaka di sebelah timur
sungai Yordan, yang diberikan kepada mereka oleh Musa, hamba TUHAN.’”.
Yeh 44:28 - “Mereka tidak mendapat bagian
milik pusaka, sebab Akulah milik
pusakanya, dan janganlah berikan kepada
mereka tanah milik di Israel, sebab Akulah milik mereka.”.
Russell
Kelly: “Even if tithes were New
Covenant they would first go to the deacons, singers, musicians and
builders who vaguely correspond to Old Covenant Levites and the minister would
only get a tenth of their tithe.” [= Bahkan seandainya
persembahan persepuluhan adalah Perjanjian Baru mereka
akan pertama-tama pergi / diberikan kepada diaken-diaken, penyanyi-penyanyi,
pemusik-pemusik dan pembangun-pembangun yang secara samar-samar sesuai dengan
orang-orang Lewi Perjanjian Lama dan pendeta-pendeta hanya akan mendapat
sepersepuluh dari persembahan persepuluhan mereka.] - http://www.tithing-russkelly.com/
Russell
Kelly: “15. TODAY’S TITHE-TEACHERS STEAL TITHES: Many gospel workers who receive
‘tithes’ and teach that Christians must give the first ten per cent of their
income are even more guilty of stealing from God. They chastise their own New
Covenant Christian congregations: ‘If you are not paying your tithes, you are
stealing from God. You are wearing stolen clothes, driving stolen cars and are
living in stolen houses.’ Again the Bible says 12
times that those who received the first whole tithe were not allowed to own
property. If these tithe-teachers connect post-Calvary stewardship to pre-Calvary
tithing, they are guilty of stealing from God (1) by owning property, (2) by
receiving other inheritances, (3) by sharing in the wealth of fellow believers
(‘have no part among them’), (4) by receiving more than the O.T. priests’ share
of the tithe at 1% (Numb 18:20-28; Neh 10:37b-38) and (5) by equating first and tenth in order to squeeze government
welfare checks from the poorest in their flock. Receiving tithes did not mean that Old Covenant Levites and
priests must have been full time and could not work other jobs. It only meant that they could not own property inside
Israel. In fact it was necessary for them to learn and work other trades
in order to build and maintain the sanctuary or temple (Numbers 3; 1 Chronicles
23-26). Most church historians
document that even high priests in Jesus’ time also had and worked other
vocations.” [= 15. Pengajar-pengajar
persembahan persepuluhan jaman ini mencuri persembahan persepuluhan:
Banyak pekerja-pekerja injil yang menerima ‘persembahan persepuluhan’ dan
mengajar bahwa orang-orang Kristen harus memberikan 10 % pertama dari
penghasilan mereka bahkan lebih bersalah tentang pencurian dari Allah. Mereka
menyalahkan jemaat Kristen Perjanjian Baru mereka sendiri: ‘Jika kamu tidak
membayar persembahan persepuluhanmu, kamu sedang mencuri dari Allah. Kamu
sedang memakai pakaian curian, mengendarai mobil curian dan tinggal dalam rumah
curian’. Selanjutnya Alkitab mengatakan 12 kali bahwa mereka yang menerima seluruh
persembahan persepuluhan pertama tidak diijinkan untuk memiliki properti /
tanah. Jika pengajar-pengajar persembahan persepuluhan menghubungkan
kepengurusan setelah Kalvari dengan pemberian persembahan persepuluhan sebelum
Kalvari, mereka bersalah tentang pencurian dari Allah (1) dengan memiliki
properti / tanah, (2) dengan menerima warisan-warisan yang lain, (3) dengan
mendapat bagian dalam kekayaan sesama orang-orang percaya (‘tak mendapat bagian
di antara mereka’), (4) dengan menerima lebih dari bagian imam-imam Perjanjian
Lama yang adalah 1 % dari persembahan persepuluhan (Bil 18:20-28; Neh
10:37b-38) dan (5) dengan menyamakan pertama dan
kesepuluh / persepuluhan (?)
untuk memeras cek kesejahteraan pemerintah dari orang-orang yang paling miskin
dalam kawanan domba mereka. Menerima persembahan
persepuluhan tidak berarti bahwa orang-orang Lewi dan imam-imam Perjanjian Lama
harus full-timer dan tidak bisa / boleh mempunyai pekerjaan-pekerjaan lain. Itu
hanya berarti bahwa mereka tidak bisa mempunyai properti / tanah di dalam Israel. Dalam
faktanya adalah perlu bagi mereka untuk mempelajari dan mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan lain (?) untuk membangun dan memelihara tempat
kudus atau Bait Suci (Bil 3; 1Taw 23-26). Kebanyakan sejarawan gereja mendokumentasikan
bahwa bahkan imam-imam besar pada jaman Yesus juga mempunyai dan mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan lain.]
- http://www.tithing-russkelly.com/
Catatan:
1. Saya tak mengerti apa maksud Russell Kelly
memberikan Bil 3 dan 1Taw 23-26 sebagai text-text referensi, karena tidak ada
hubungannya sama sekali. Text-text itu justru menunjukkan bahwa orang-orang
Lewi itu sepenuhnya melayani Tuhan. Karena text-text ini panjang sekali, saya tak
menuliskannya di sini, silahkan saudara membaca dalam Alkitab saudara sendiri.
2. Saya juga tak mengerti apa yang Russell Kelly
maksudkan dengan ‘by equating first and
tenth’ / ‘dengan menyamakan pertama dan kesepuluh / persepuluhan’. Mungkin maksudnya adalah
‘menyamakan firstfruits / hasil pertama dan persembahan persepuluhan’.
3. Ahli sejarah gereja yang mana yang mengatakan
bahwa imam-imam punya pekerjaan lain (selain pelayanan), dan mana
kata-katanya??? Bagi saya ini merupakan omong kosong! Dan kalau itu benar, maka
itu merupakan kesalahan dari imam-imam itu sendiri!
Russell
Kelly: “19. THE TEMPLE
STOREROOM: It is wrong to compare the
temple storeroom to the church. (1) The church (assembly of believers) is never
called a ‘storehouse’ or ‘building’ in God’s Word; there is no precedent. (2)
The temple was not a ‘storehouse’ for the tithes of the nation; the great
tithes were brought to the Levitical cities where those who needed them for
food lived (Neh 10:37b-38). (3) The largest room in the temple was about 10
feet by 20 feet (1 Kings 6:6). Doubling that room as suggested in Nehemiah 13:5
would still make it too small to hold the tithe of the nation as King Hezekiah
discovered in 2nd Chronicles 31:9. (4) 1st Corinthians 16:2 does not
teach storehouse-tithing. a) it concerns freewill offerings for famine relief
and not support of gospel workers (16:1). b) the text probably refers to
setting aside food at home and c) there were no legal
church buildings for almost 300 years after Calvary.”
[= 19. Ruang penyimpanan Bait Suci: Adalah salah
untuk membandingkan ruang penyimpanan Bait Suci dengan gereja. (1)
Gereja (perkumpulan orang-orang percaya) tidak pernah disebut ‘rumah
penyimpanan’ atau ‘bangunan’ dalam Firman Allah; di sana tak ada penyebutan itu
sebelumnya. (2) Bait Suci bukanlah suatu ‘rumah penyimpanan’ untuk persembahan
persepuluhan dari bangsa itu; persembahan persepuluhan yang besar dibawa ke
kota-kota orang-orang Lewi dimana mereka yang membutuhkannya untuk makanan
tinggal (Neh 10:37b-38). (3) Ruangan terbesar
dalam Bait Suci adalah sekitar 10 kaki kali 20 kaki (1Raja 6:6). Menggandakan
ruangan itu seperti dinyatakan secara implicit dalam Neh 13:5 akan tetap
membuatnya terlalu kecil untuk menampung persembahan persepuluhan dari bangsa
seperti yang didapati / ditemukan oleh raja Hizkia dalam 2Taw 31:9.
(4) 1Kor 16:2 tidak mengajar rumah perbendaharaan untuk persembahan
persepuluhan. a) itu berhubungan dengan persembahan sukarela untuk meringankan
kelaparan dan bukan untuk menyokong pekerja-pekerja injil (16:1). b) text itu
mungkin menunjuk pada pengesampingan makanan di
rumah dan c) disana tidak ada bangunan-bangunan gereja yang sah
untuk hampir 300 tahun setelah Kalvari.]
- http://www.tithing-russkelly.com/
Catatan:
1. Tentang 1Kor 16:2 tidak saya jawab di
sini tetapi nanti akan ada waktunya saya membahasnya.
2. Neh 10:37-38 - “(37) Dan tepung jelai kami yang mula-mula, dan
persembahan-persembahan khusus kami, dan buah segala pohon, dan anggur dan
minyak akan kami bawa kepada para imam, ke bilik-bilik rumah Allah kami, dan kepada orang-orang Lewi akan kami bawa persembahan persepuluhan
dari tanah kami, karena orang-orang Lewi inilah yang memungut
persembahan-persembahan persepuluhan di segala kota pertanian kami. (38) Seorang imam, anak Harun, akan menyertai orang-orang Lewi
itu, bila mereka memungut persembahan persepuluhan. Dan orang-orang Lewi itu akan membawa persembahan persepuluhan dari
pada persembahan persepuluhan itu ke rumah Allah kami, ke bilik-bilik rumah
perbendaharaan.”.
Entah bagaimana Russell Kelly
menafsirkan ayat ini tetapi kalau menurut saya kelihatannya memang persembahan
persepuluhan itu dibawa ke Bait Allah.
3. 2Taw 31:9 - “Hizkia menanyakan para imam
dan orang-orang Lewi tentang timbunan itu,”.
Ayat ini juga tak cocok sama
sekali dengan penggunaannya oleh Russell Kelly sebagai ayat referensi.
4. 1Raja 6:6 - “Tingkat bawah lima hasta lebarnya, yang
tengah enam hasta dan yang ketiga tujuh hasta, sebab telah dibuatnya
ceruk-ceruk pada rumah itu sekeliling sebelah luar, sehingga dinding rumah itu
tidak usah dilobangi.”.
5. Neh 13:5 - “menyediakan sebuah
bilik besar bagi Tobia itu. Sebelumnya orang membawa ke bilik itu korban
sajian, kemenyan, perkakas-perkakas dan persembahan persepuluhan dari pada
gandum, anggur dan minyak yang menjadi hak orang-orang Lewi, para penyanyi dan
para penunggu pintu gerbang, dan persembahan khusus bagi para imam.”.
Ayat ini juga tak cocok sama sekali dengan
penggunaannya oleh Russell Kelly!!! Mana ada ‘penggandaan ruangan’???
Russell
Kelly: “According to Numbers 18:25-28 and Nehemiah 10:38, the Levites, in turn, gave
their best tenth of their tenth (1%) to the priests who ministered at the altar. God was their unique
inheritance and their unique part. The tithe ended there; priests did not
tithe. For obvious reasons, this is also
not taught today. While priests
were not commanded to tithe, they were evidently expected to give freewill vow
offerings (Malachi 1:7-14). The main income of priests was not from tithes; it
was from freewill offerings (Numbers 18 all; Nehemiah 10:35-38). Today all believers are priests (1 Peter 2:9-10; Rev 5:10) and priests
did not tithe. This fact should
have a profound impact on post Calvary giving
principles.” [= Menurut Bil 18:25-28 dan Neh 10:38,
orang-orang Lewi, menurut gilirannya, memberikan persembahan persepuluhan yang
terbaik dari persembahan persepuluhan mereka (1 %) kepada imam-imam yang
melayani di mezbah. Allah adalah warisan unik mereka dan bagian unik mereka.
Persembahan persepuluhan berhenti di sana;
imam-imam tidak memberikan persembahan persepuluhan. Karena alasan-alasan yang jelas, ini juga tak diajarkan pada jaman
sekarang. Sementara imam-imam tak
diperintahkan untuk memberikan persembahan persepuluhan, mereka jelas
diharapkan untuk memberikan persembahan-persembahan nazar sukarela (Bil 18
seluruhnya; Neh 10:35-38). Pada jaman
sekarang, semua orang-orang percaya adalah imam-imam (1Pet 2:9-10; Wah 5:10)
dan imam-imam tidak memberikan persembahan persepuluhan. Fakta ini
harus mendapatkan pengaruh kuat yang mendalam pada prinsip-prinsip pemberian
setelah Kalvari.] - http://www.tithing-russkelly.com/
Jawaban saya:
a) Bagaimana mungkin gereja Perjanjian Lama
dan gereja Perjanjian Baru istilah-istilahnya harus sama??? Kalau semua
mau ditafsir secara konyol seperti itu, maka konsistensinya adalah sebagai
berikut: karena dalam Perjanjian Lama orang-orang percaya berbakti di Bait Suci
/ sinagog di bawah pelayanan orang-orang Lewi dan imam-imam, dan sekarang Bait
Suci / sinagog dan orang-orang Lewi maupun imam-imam sudah tidak ada, maka kita
juga tidak usah berbakti (termasuk menyanyi, berdoa ataupun memberi persembahan
apapun dalam kebaktian)!!
b) Kalau orang-orang Lewi dilarang mempunyai tanah / bagian di
tengah-tengah Israel, itu tidak berarti bahwa mereka
tidak memiliki properti / tanah sama sekali, karena Alkitab menyebutkan
kota-kota untuk orang-orang Lewi dan tanah-tanah penggembalaannya,
dan bahwa mereka bisa kembali ke ladangnya pada saat persembahan persepuluhan
tak diberikan (Neh 13:10).
Im 25:32-34 - “(32)
Mengenai rumah-rumah di
kota-kota orang Lewi, hak menebus rumah-rumah itu ada pada
orang-orang Lewi untuk selama-lamanya. (33) Sekalipun dari antara orang Lewi
yang melakukan penebusan, tetapi rumah
yang terjual di kota miliknya itu haruslah bebas dalam tahun Yobel,
karena segala rumah di
kota-kota orang Lewi adalah milik mereka masing-masing di tengah-tengah orang
Israel. (34) Dan padang
penggembalaan sekitar kota-kota mereka janganlah dijual, karena itu milik
mereka untuk selama-lamanya.’”.
Bil 35:1-8 - “(1)
TUHAN berfirman kepada Musa di dataran Moab
di tepi sungai Yordan di dekat Yerikho: (2) ‘Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya
dari milik pusaka kepunyaannya diberikan mereka
kota-kota kepada orang Lewi untuk didiami; juga haruslah kamu memberikan kepada
orang Lewi tanah-tanah penggembalaan yang di sekeliling kota-kota itu.
(3) Kota-kota itu akan menjadi kepunyaan mereka
untuk didiami dan tanah-tanah penggembalaannya untuk hewan yang mereka miliki
dan untuk segala ternak mereka yang lain. (4) Tanah-tanah penggembalaan kota-kota yang harus kamu berikan
kepada orang Lewi itu ialah dari tembok kota
ke luar seribu hasta berkeliling. (5) Di luar kota itu haruslah kamu
mengukur dua ribu hasta di sisi timur dan dua ribu hasta di sisi selatan dan
dua ribu hasta di sisi barat dan dua ribu hasta di sisi utara, sehingga kota
itu berada di tengah-tengah; itulah bagi mereka
tanah-tanah penggembalaan kota-kota. (6) Mengenai kota-kota yang
harus kamu berikan kepada orang Lewi itu, ialah enam kota
perlindungan yang harus kamu berikan, supaya orang pembunuh dapat melarikan
diri ke sana; di samping itu haruslah kamu
memberikan empat puluh dua kota.
(7) Segala kota yang
harus kamu berikan kepada orang Lewi itu berjumlah empat puluh delapan kota, semuanya dengan
tanah-tanah penggembalaannya. (8) Mengenai kota-kota yang akan kamu
berikan dari tanah milik orang Israel,
dari suku yang banyak jumlahnya haruslah kamu ambil banyak, dan dari suku yang
sedikit jumlahnya haruslah kamu ambil sedikit. Setiap
suku harus memberikan dari kota-kotanya kepada orang Lewi sekadar milik pusaka
yang dibagikan kepadanya.’”.
Yos 14:4 - “Sebab bani Yusuf merupakan dua
suku, Manasye dan Efraim. Maka kepada orang Lewi
tidak diberikan bagiannya di negeri itu, selain dari kota-kota untuk didiami,
dengan tanah penggembalaannya untuk ternak dan hewan mereka.”.
Yos 21:1-42 - “(1)
Kemudian datanglah para kepala kaum keluarga orang Lewi menghadap imam Eleazar,
menghadap Yosua bin Nun, dan menghadap para kepala kaum keluarga di antara
suku-suku orang Israel (2) dan berkata kepada mereka di Silo di tanah Kanaan,
demikian: ‘TUHAN telah memerintahkan dengan perantaraan Musa, supaya diberikan kepada kami kota-kota untuk didiami dan
tanah-tanah penggembalaannya untuk
ternak kami.’ (3) Lalu orang Israel memberikan dari milik pusaka
mereka kota-kota yang berikut dengan tanah-tanah penggembalaannya
kepada orang Lewi, seperti yang dititahkan TUHAN. (4) Lalu keluarlah
undian bagi kaum-kaum orang Kehat. Maka di antara orang Lewi anak-anak imam
Harun, mendapat dengan undian tiga belas kota dari suku
Yehuda, dari suku Simeon dan dari suku Benyamin. (5) Kaum-kaum yang lain di
antara keturunan Kehat mendapat dengan undian sepuluh
kota
dari kaum-kaum suku Efraim, dari suku Dan dan dari suku Manasye yang setengah
itu. (6) Keturunan Gerson mendapat dengan undian tiga
belas kota
dari kaum-kaum suku Isakhar, dari suku Asyer, dari suku Naftali dan dari
setengah suku Manasye yang di Basan itu. (7) Keturunan Merari mendapat dengan
undian dua belas kota menurut kaum-kaum mereka,
dari suku Ruben, dari suku Gad dan dari suku Zebulon. (8) Demikianlah diberikan orang Israel kota-kota tadi dengan
tanah-tanah penggembalaannya kepada orang Lewi dengan undian seperti
yang diperintahkan TUHAN dengan perantaraan Musa. (9) Dari suku bani Yehuda dan
dari suku bani Simeon diberikan mereka kota-kota yang berikut, yang disebutkan
namanya di sini: (10) kepada anak-anak Harun yang dari kaum-kaum orang Kehat
yang termasuk bani Lewi, karena bagi merekalah undian yang pertama, (11) kepada
mereka diberikan Kiryat-Arba, itulah Hebron - Arba inilah bapa suku Enak - di
pegunungan Yehuda, dan tanah-tanah penggembalaan di sekelilingnya; (12) tetapi
tanah ladang kota tadi dengan desa-desanya telah diberikan mereka kepada Kaleb
bin Yefune menjadi miliknya. (13) Kepada anak-anak imam Harun, diberikan mereka
Hebron, kota perlindungan untuk pembunuh, dan tanah-tanah penggembalaan kota
itu, Libna dengan tanah-tanah penggembalaannya, (14) Yatir dengan tanah-tanah
penggembalaannya, Estemoa dengan tanah-tanah penggembalaannya, (15) Holon
dengan tanah-tanah penggembalaannya, Debir dengan tanah-tanah penggembalaannya,
(16) Ain dengan tanah-tanah penggembalaannya, Yuta dengan tanah-tanah
penggembalaannya dan Bet-Semes dengan tanah-tanah penggembalaannya: sembilan
kota dari kedua suku itu. (17) Dan dari suku Benyamin: Gibeon dengan
tanah-tanah penggembalaannya, Geba dengan tanah-tanah penggembalaannya, (18)
Anatot dengan tanah-tanah penggembalaannya dan Almon dengan tanah-tanah
penggembalaannya: empat kota.
(19) Seluruhnya kota-kota kepunyaan anak-anak Harun, para imam itu, ada tiga
belas kota dengan
tanah-tanah penggembalaannya. (20) Kaum-kaum keturunan Kehat, yakni orang Lewi
yang masih tinggal dari antara keturunan Kehat, mendapat kota-kota yang dengan
undian kepada mereka dari suku Efraim. (21) Kepada mereka diberikan Sikhem, kota perlindungan untuk pembunuh, dengan tanah-tanah
penggembalaannya, di pegunungan Efraim, Gezer
dengan tanah-tanah penggembalaannya, (22) Kibzaim dengan tanah-tanah
penggembalaannya dan Bet-Horon dengan tanah-tanah penggembalaannya: empat kota. (23) Dan dari suku
Dan: Elteke dengan tanah-tanah penggembalaannya, Gibeton dengan tanah-tanah
penggembalaannya, (24) Ayalon dengan tanah-tanah penggembalaannya dan Gat-Rimon
dengan tanah-tanah penggembalaannya: empat kota. (25) Dan dari suku Manasye yang
setengah itu: Taanakh dengan tanah-tanah penggembalaannya dan Gat-Rimon dengan
tanah-tanah penggembalaannya: dua kota.
(26) Seluruhnya kota-kota itu ada sepuluh, dengan tanah-tanah penggembalaannya,
ditentukan bagi kaum-kaum yang masih tinggal dari antara keturunan Kehat. (27)
Bani Gerson dari kaum-kaum orang Lewi mendapat dari suku Manasye yang setengah
lagi: Golan, kota perlindungan untuk pembunuh,
di Basan, dengan tanah-tanah penggembalaannya, dan Beestera dengan tanah-tanah
penggembalaannya: dua kota.
(28) Dan dari suku Isakhar: Kisyon dengan tanah-tanah penggembalaannya, Dobrat
dengan tanah-tanah penggembalaannya, (29) Yarmut dengan tanah-tanah
penggembalaannya, dan En-Ganim dengan tanah-tanah penggembalaannya: empat kota. (30) Dan dari suku
Asyer: Misal dengan tanah-tanah penggembalaannya, Abdon dengan tanah-tanah
penggembalaannya, (31) Helkat dengan tanah-tanah penggembalaannya dan Rehob
dengan tanah-tanah penggembalaannya: empat kota. (32) Dan dari suku Naftali: Kedesh, kota perlindungan untuk pembunuh, di Galilea, dengan tanah-tanah
penggembalaannya, Hamot-Dor dengan tanah-tanah penggembalaannya dan Kartan
dengan tanah-tanah penggembalaannya: tiga kota.
(33) Seluruhnya kota-kota kepunyaan orang Gerson menurut kaum-kaum mereka ada
tiga belas kota
dengan tanah-tanah penggembalaannya. (34) Kaum-kaum keturunan Merari, orang
Lewi yang masih tinggal, mendapat dari suku Zebulon: Yokneam dengan tanah-tanah
penggembalaannya, Karta dengan tanah-tanah penggembalaannya, (35) Dimna dengan
tanah-tanah penggembalaannya dan Nahalal dengan tanah-tanah penggembalaannya:
empat kota.
(36) Dan dari suku Ruben: Bezer dengan tanah-tanah penggembalaannya, Yahas
dengan tanah-tanah penggembalaannya, (37) Kedemot dengan tanah-tanah
penggembalaannya dan Mefaat dengan tanah-tanah penggembalaannya: empat kota. (38) Dan dari suku
Gad: Ramot, kota
perlindungan untuk pembunuh, di Gilead, dengan tanah-tanah penggembalaannya,
Mahanaim dengan tanah-tanah penggembalaannya, (39) Hesybon dengan tanah-tanah
penggembalaannya dan Yaezer dengan tanah-tanah penggembalaannya: seluruhnya
kota-kota itu ada empat. (40) Seluruhnya kota-kota itu ditentukan bagi
keturunan Merari menurut kaum-kaum mereka, yakni yang masih tinggal dari
kaum-kaum orang Lewi. Bagian undian mereka ada dua belas kota. (41) Seluruhnya
kota-kota orang Lewi di tengah-tengah milik orang Israel
ada empat puluh delapan kota
dengan tanah-tanah penggembalaannya. (42) Kota-kota itu masing-masing ada
tanah-tanah penggembalaannya di sekelilingnya, demikianlah kota-kota tadi
seluruhnya.”.
Hakim 19:28-29 - “(28)
Berkatalah ia kepada perempuan itu: ‘Bangunlah, marilah kita pergi.’ Tetapi
tidak ada jawabnya. Lalu diangkatnyalah mayat itu ke atas keledai, berkemaslah
ia, kemudian pergi ke
tempat kediamannya. (29) Sesampai di rumah, diambilnyalah pisau, dipegangnyalah mayat
gundiknya, dipotong-potongnya menurut tulang-tulangnya menjadi dua belas
potongan, lalu dikirimnya ke seluruh daerah orang Israel.”.
Neh 13:10 - “Juga kudapati bahwa
sumbangan-sumbangan bagi orang-orang Lewi tidak pernah diberikan, sehingga
orang-orang Lewi dan para penyanyi yang bertugas masing-masing lari ke ladangnya.”.
c) Kita tidak tahu segala sesuatu tentang Bait Allah, tetapi kalau
Tuhan menyuruhnya demikian, tempatnya pasti ada.
J. Vernon
McGee (tentang Mal 3:10): “The
storehouse was a part of the temple. There were many buildings around the
temple which were storerooms. When people brought their tithe, it was stored
away in these storerooms. When Nehemiah came back to Jerusalem (sometime before the time of
Malachi), he found Tobiah, the enemy of God, living in one of the storerooms
that had been cleaned out. It had been cleaned out because the people were not
giving generously, and they had made an apartment out of it for Tobiah! But
Nehemiah cleaned up the place. He took Tobiah’s things and pitched them out the
window and told him to get out of town. Then the people began to bring their
offerings to fill up the storeroom again (see Neh. 13:4–9).” [= Rumah / ruang penyimpanan adalah
sebagian dari Bait Suci. Di sana ada banyak bangunan di sekitar Bait Suci
yang adalah ruangan-ruangan penyimpanan. Pada waktu bangsa itu
membawa persembahan persepuluhan mereka, itu disimpan dalam ruangan-ruangan
penyimpanan ini. Pada waktu Nehemia kembali dari Yerusalem (beberapa saat
sebelum jamannya Maleakhi), ia mendapati Tobia, musuh Allah, tinggal dalam satu
dari ruangan-ruangan penyimpanan yang telah dibersihkan / dihabiskan. Itu
dibersihkan / dihabiskan karena bangsa itu tak memberi dengan murah hati, dan
mereka telah membuat darinya sebuah apartemen untuk Tobia! Tetapi Nehemia
membersihkan tempat itu. Ia mengambil barang-barang Tobia dan melemparkan
mereka keluar jendela dan menyuruhnya pergi dari kota itu. Maka bangsa itu mulai membawa
persembahan-persembahan mereka untuk mengisi ruangan penyimpanan lagi (lihat
Neh 13:4-9).] - ‘Thru the
Bible’, vol 33 (Libronix).
d) Bait Allah merupakan type
dari gereja, Israel juga merupakan type
dari gereja, dan orang Lewi / imam mempunyai analogi / persamaan dengan
hamba-hamba Tuhan dalam Perjanjian Baru, yaitu sama-sama melayani dan mengajar
firman secara full time, dan jemaat menerima pelayanan dan firman dari
pengajaran mereka dsb, lalu mengapa dalam hal persembahan persepuluhan, itu
dihapuskan? Kalau mau menghapuskan persembahan persepuluhan, dan bersikap
konsisten, maka pelayanan dan pengajaran firman Tuhan oleh para pendeta juga
harus dihapuskan.
1. Orang
Lewi melayani dalam Kemah Suci / Bait Allah.
Bil 3:5-8 - “(5)
TUHAN berfirman kepada Musa: (6) ‘Suruhlah suku Lewi
mendekat dan menghadap imam Harun, supaya mereka melayani dia. (7) Mereka harus mengerjakan tugas-tugas bagi Harun dan bagi
segenap umat Israel di depan Kemah Pertemuan dan dengan demikian melakukan
pekerjaan jabatannya pada Kemah Suci. (8) Mereka harus memelihara segala
perabotan Kemah Pertemuan, dan mengerjakan tugas-tugas bagi orang Israel dan
dengan demikian melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Suci.”.
2. Imam dan orang-orang Lewi juga mengajarkan hukum Taurat!
Neh 8:8-14 - “(8)
Juga Yesua, Bani, Serebya, Yamin, Akub, Sabetai, Hodia, Maaseya, Kelita,
Azarya, Yozabad, Hanan, Pelaya, yang
adalah orang-orang Lewi, mengajarkan Taurat itu kepada orang-orang
itu, sementara orang-orang itu berdiri di tempatnya. (9) Bagian-bagian dari
pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi
keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti. (10) Lalu Nehemia, yakni
kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu,
berkata kepada mereka semuanya: ‘Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu.
Jangan kamu berdukacita dan menangis!’, karena semua orang itu menangis ketika
mendengar kalimat-kalimat Taurat itu. (11) Lalu berkatalah ia kepada mereka:
‘Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah
sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus
bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah
perlindunganmu!’ (12) Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu supaya
diam dengan kata-kata: ‘Tenanglah! Hari ini adalah kudus. Jangan kamu bersusah
hati!’ (13) Maka pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk
membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala firman
yang diberitahukan kepada mereka. (14) Pada hari yang kedua kepala-kepala kaum
keluarga seluruh bangsa, juga para imam dan
orang-orang Lewi berkumpul pada Ezra, ahli hukum Taurat itu, untuk menelaah kalimat-kalimat Taurat itu.”.
Ay 14: ‘menelaah’.
KJV: ‘understand’ [=
mengerti].
RSV: ‘study’ [= mempelajari].
NIV: ‘give attention’ [=
memperhatikan].
NASB: ‘gain insight’ [=
mendapat pengertian / pengetahuan].
2Taw 17:7-9 - “(7) Pada tahun ketiga pemerintahannya
ia mengutus beberapa pembesarnya, yakni Benhail, Obaja, Zakharia, Netaneel dan
Mikha untuk mengajar di
kota-kota Yehuda. (8) Bersama-sama mereka turut juga beberapa orang Lewi,
yakni Semaya, Netanya, Zebaja, Asael, Semiramot, Yonatan, Adonia, Tobia dan
Tob-Adonia disertai
imam-imam Elisama dan Yoram. (9) Mereka memberikan pelajaran di Yehuda dengan membawa kitab
Taurat TUHAN. Mereka mengelilingi semua kota di Yehuda sambil mengajar rakyat.”.
Mal 2:1-8 - “(1) Maka sekarang, kepada
kamulah tertuju perintah ini, hai
para imam! (2) Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak
memberi perhatian untuk menghormati namaKu, firman TUHAN semesta alam, maka Aku
akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi
kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak
memperhatikan. (3) Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan
kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan
menyeret kamu ke kotoran itu. (4) Maka kamu akan sadar, bahwa Kukirimkan
perintah ini kepadamu, supaya perjanjianKu
dengan Lewi tetap dipegang, firman TUHAN semesta alam. (5)
PerjanjianKu dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu
Kuberikan kepadanya - pada pihak lain ketakutan - dan ia takut kepadaKu dan
gentar terhadap namaKu. (6) Pengajaran
yang benar ada
dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam
damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
(7) Sebab bibir seorang
imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab
dialah utusan TUHAN semesta alam. (8) Tetapi kamu ini menyimpang
dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman
TUHAN semesta alam.”.
Calvin (tentang Bil 18:20): “As to the present passage, God requires
tithes of the people for the maintenance of the tribe of Levi. It is indeed
certain that the custom had existed of old among the ancient patriarchs before
the Law, that they should vow or offer tithes to God, as appears from the
example of Abraham and Jacob. Moreover, the Apostle infers that the priesthood
of Melchisedec was superior to that of the Law, because, when Abraham paid him
tithes, he also received tithes of Levi himself. (Genesis 14:20; 28:22; Hebrews
7:11.) But there were two different and special reasons for this payment of
tithes, which God ordained by Moses. First, because the land had been promised
to the seed of Abraham, the Levites were the legitimate inheritors of a twelfth
part of it; but they were passed over, and the posterity of Joseph divided into
two tribes: unless, therefore, they had been provided for in some other way,
the distribution would have been unequal. Again, forasmuch as they were
employed in the sanctuary, their labor was worthy of some remuneration, nor was
it reasonable that they should be defrauded of their subsistence, when they
were set apart for the performance of the sacred offices, and for the
instruction of the people. Two reasons are consequently laid down why God would
have them receive tithes from the rest of the people, viz., because they had no
part in Israel,
and because they were engaged in the service of the tabernacle.” [= Berkenaan dengan text ini, Allah menuntut
persembahan persepuluhan dari bangsa itu untuk pemeliharaan suku Lewi. Memang
pasti bahwa kebiasaan itu telah ada sejak jaman dulu di antara bapa-bapa
leluhur kuno sebelum hukum Taurat, sehingga mereka menazarkan dan
mempersembahkan persembahan persepuluhan kepada Allah, seperti terlihat dari
contoh / teladan Abraham dan Yakub. Lebih lagi / selanjutnya, sang Rasul
menyimpulkan / berpendapat bahwa keimaman Melkisedek lebih tinggi dari pada
keimaman dari hukum Taurat, karena pada waktu Abraham memberikan persembahan
persepuluhan kepadanya, ia juga menerima persembahan persepuluhan dari Lewi
sendiri. (Kej 14:20; 28:22; Ibr 7:11). Tetapi disana ada dua alasan yang
berbeda dan khusus untuk pembayaran persembahan persepuluhan ini, yang Allah
tentukan oleh Musa. Pertama, karena tanah / negeri
itu telah dijanjikan kepada keturunan Abraham, orang-orang Lewi adalah pewaris-pewaris
yang sah dari seperduabelas bagian darinya; tetapi mereka dilewati,
dan keturunan Yusuf dibagi menjadi dua suku: karena itu, kecuali mereka telah
dipelihara dengan cara lain, pembagian ini akan tidak merata / sama. Lalu, karena mereka dipekerjakan
di tempat kudus, jerih payah mereka layak mendapat suatu pemberian upah / gaji,
juga merupakan sesuatu yang tak masuk akal bahwa mereka harus kehilangan
hal-hal pokok dari kehidupan mereka, pada waktu mereka dipisahkan untuk
melaksanakan tugas-tugas keramat / kudus, dan untuk pengajaran bangsa / umat
itu. Sebagai akibatnya, dua alasan diberikan mengapa Allah
menghendaki mereka menerima persembahan persepuluhan dari sisa bangsa itu,
yaitu, karena mereka tidak mendapat bagian di Israel, dan karena mereka
terlibat dalam pelayanan dari Kemah Suci.] - hal 277-278.
Calvin (tentang Bil 18:20): “‘The priesthood
being changed, the right also is at
the same time transferred.’ (Hebrews 7:12.) The Apostle there
contends, that whatever the Law had conferred on the Levitical priests now
belongs to Christ alone, since their dignity and office received its end in Him.
... If they duly performed their duties, and, giving up all earthly business,
devoted themselves altogether to the instruction of the people, and to the
execution of all the other offices of good and faithful pastors, unquestionably
they ought to be maintained by the public; as Paul correctly infers that a
subsistence is now no less due to the ministers of the Gospel than of old to
the priests who waited at the altar, (1 Corinthians 9:14;)” [= ‘Keimaman / imamatnya
berubah, haknya juga pada saat yang sama dipindahkan.’ (Ibr 7:12). Sang Rasul
disana berargumentasi, bahwa apapun yang hukum Taurat telah berikan kepada imam-imam Lewi
sekarang menjadi milik dari Kristus saja, karena kewibawaan dan jabatan mereka
berakhir di dalam Dia. ... Jika mereka melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka dengan
benar / dengan seharusnya, dan mereka menyerahkan semua bisnis duniawi,
membaktikan diri mereka sendiri seluruhnya untuk pengajaran orang-orang, dan
pada pelaksanaan dari semua tugas-tugas lain dari gembala-gembala /
pendeta-pendeta yang baik dan setia, pasti mereka harus dipelihara oleh umum;
seperti Paulus secara benar berpendapat / menyimpulkan bahwa suatu kebutuhan hidup
sekarang juga tidak kurang merupakan hak dari pelayan-pelayan / pendeta-pendeta
dari Injil dari pada pada jaman dulu merupakan hak dari imam-imam yang melayani
mezbah, (1Kor. 9:14);] - hal 279.
Ibr 7:12 - “Sebab, jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah
pula hukum Taurat itu.”.
1Kor 9:13-14 - “(13) Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat
kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang
melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? (14) Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang
memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.”.
Calvin
(tentang 1Kor 9:13): “The sum is this - ‘The
Levitical priests were ministers of the Israelitish Church; the Lord appointed them sustenance from their ministry; hence in ministers of the Christian
Church the same equity must be
observed at the present day. Now the ministers
of the Christian Church are those that preach the gospel.’” [= Kesimpulannya adalah ini - ‘Imam-imam Lewi adalah pelayan-pelayan dari Gereja Israel;
Tuhan menetapkan pemeliharaan / makanan bagi mereka dari pelayanan mereka; maka
dalam pelayan-pelayan dari Gereja Kristen hak yang sama harus dijalankan pada
jaman sekarang. Pelayan-pelayan dari Gereja Kristen adalah mereka
yang memberitakan injil’.].
Catatan: jadi sudah pasti ini tidak mencakup
pendeta-pendeta yang sesat!
Calvin
(tentang 1Kor 9:13): “For my part, however, I simply admonish my readers to
consider attentively Paul’s words. He argues
that pastors, who labor in the preaching of the gospel, ought to be supported,
because the Lord in ancient times appointed sustenance for the priests, on the
ground of their serving the Church. Hence a distinction must be made between the ancient
priesthood and that of the present day. Priests under the law were set apart to preside over the
sacrifices, to serve the altar, and to take care of the tabernacle and temple.
Those at the present day are set apart
to preach the word and to dispense the sacraments.” [=
Tetapi bagi saya sendiri, saya hanya menasehatkan para pembaca saya untuk
mempertimbangkan dengan penuh perhatian kata-kata Paulus. Ia berargumentasi bahwa pendeta-pendeta, yang berjerih payah
dalam memberitakan injil, harus disokong, karena Tuhan dalam jaman kuno / dulu
menetapkan pemeliharaan / makanan untuk imam-imam, berdasarkan pelayanan mereka
terhadap Gereja. Maka suatu pembedaan
harus dibuat antara keimaman kuno / dulu dan keimaman jaman sekarang. Imam-imam
di bawah hukum Taurat dipisahkan
untuk memimpin korban-korban, melayani mezbah, dan memelihara Kemah Suci dan
Bait Allah. Mereka pada jaman sekarang dipisahkan
untuk memberitakan firman dan untuk menyelenggarakan sakramen-sakramen.].
e) Tetapi kalau diaken-diaken, penyanyi-penyanyi, dsb pada jaman
sekarang, itu sangat berbeda! Karena apa? Karena pada jaman sekarang, mereka
adalah orang-orang awam yang
mempunyai pekerjaan sekuler lain. Bagaimana ini mau disamakan dengan
penyanyi-penyanyi, pemusik-pemusik dsb pada jaman Perjanjian Lama, yang
semuanya adalah orang-orang Lewi yang melayani secara full time, dan tidak
mempunyai pekerjaan sekuler???? Kalau mereka adalah pelayan-pelayan full-timer,
memang tak salah kalau mereka juga diberi biaya hidup, seperti yang dilakukan
terhadap pendeta-pendeta.
Bahkan
pendeta-pendeta jaman sekarang, kalau mereka mempunyai pekerjaan sekuler lain,
sebetulnya tidak patut menerima sokongan penuh dari jemaat.
Justru
sokongan penuh itu (dari persembahan persepuluhan dan semua persembahan lain)
gunanya supaya mereka bisa melayani dengan perhatian sepenuhnya, tanpa
memikirkan kebutuhan keuangan!!
Memang ini ada perkecualiannya, yaitu kalau
gerejanya memang tidak mampu mencukupi kebutuhan keuangan dari pendeta, maka
dalam hal ini tentu pendeta boleh melakukan pekerjaan lain. Paulus memang
bekerja sendiri (Kis 18:1-3), dan menolak pemberian biaya hidup dari Gereja
Korintus, tetapi itu jelas-jelas merupakan
perkecualian dari ajaran umum yang ia berikan, yaitu bahwa
pelayan-pelayan Tuhan harus hidup dari pelayanan mereka, berarti dibiayai oleh
gereja! (1Kor 9).
Kis 18:1-3 - “(1)
Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus. (2) Di Korintus ia
berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru
datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah
memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke
rumah mereka. (3) Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal
bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama
tukang kemah.”.
1Kor
9:3-14 - “(3) Inilah pembelaanku terhadap mereka
yang mengeritik aku. (4) Tidakkah kami mempunyai hak untuk makan dan minum? (5)
Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam
perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara
Tuhan dan Kefas? (6) Atau hanya aku dan Barnabas sajakah yang tidak mempunyai
hak untuk dibebaskan dari pekerjaan tangan? (7) Siapakah yang pernah turut
dalam peperangan atas biayanya sendiri? Siapakah yang menanami kebun anggur dan
tidak memakan buahnya? Atau siapakah yang menggembalakan kawanan domba dan yang
tidak minum susu domba itu? (8) Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran
manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian? (9) Sebab dalam hukum Musa ada tertulis:
‘Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!’ Lembukah yang
Allah perhatikan? (10) Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal
ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus
mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya. (11) Jadi, jika kami
telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai
hasil duniawi dari pada kamu? (12) Kalau orang lain mempunyai hak untuk
mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih
besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung segala
sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus. (13) Tidak
tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat
penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah,
mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? (14) Demikian pula Tuhan telah
menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan
Injil itu. (15a) Tetapi aku tidak pernah mempergunakan
satupun dari hak-hak itu.”.
Russell Kelly:
“NONE of the church historians teach that the early church taught
tithing for the first 200 years after Calvary.
They all teach that early church leaders were self-employed!” [= Tak
ada dari ahli-ahli sejarah gereja yang mengajarkan bahwa gereja mula-mula
mengajarkan persembahan persepuluhan untuk 200 tahun pertama setelah Kalvari.
Mereka semua mengajar bahwa pemimpin-pemimpin gereja mula-mula bekerja
sendiri!] -
http://www.tithing-russkelly.com/id172.html
Kalau kata-kata Russell Kelly benar, ini
merupakan suatu praktek yang tidak Alkitabiah, kecuali gereja-gereja pada saat
itu memang begitu melarat sehingga memang tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup
para hamba Tuhan! Dan kalau ini adalah kasusnya, maka adalah bodoh untuk
menggunakan perkecualian seperti ini
sebagai suatu argumentasi!!
Kata-kata ‘harus hidup dari pemberitaan Injil itu’ dalam 1Kor 9:14, menurut saya
melarang seorang pendeta yang sudah dicukupi kebutuhannya oleh gereja, untuk
mempunyai pekerjaan sekuler.
f) Dalam Perjanjian Lama, orang-orang Lewi tidak menerima
persembahan persepuluhan itu secara pribadi. Mereka memungut persembahan
persepuluhan, dan memberikan semuanya ke Bait Allah (bilik-bilik di rumah Tuhan
- 2Taw 31:11; bilik-bilik rumah Allah - Neh 10:37; bilik-bilik rumah
perbendaharaan - Neh 10:38; rumah perbendaharaan - Mal 3:10). Dan dari sana baru persembahan
persepuluhan itu digunakan untuk makanan mereka secara kolektif.
Secara sama, saya berpendapat bahwa persembahan persepuluhan tak boleh diberikan kepada pendeta-pendeta
secara pribadi, tetapi diberikan kepada gereja, dan gereja yang
membagi-bagikannya untuk setiap pelayan full-timer gereja sesuai kebutuhan
mereka masing-masing, dan juga untuk semua pembiayaan lain dari gereja.
Catatan: saya membuat perkecualian dalam hal ini, yaitu kalau ada gereja
yang sebetulnya mampu mencukupi kebutuhan seorang hamba Tuhan, tetapi
majelisnya pelit sehingga hamnba Tuhan itu betul-betul tidak tercukupi
kebutuhan hidupnya, maka dalam hal itu jemaat boleh saja mem‘by pass’ gereja /
majelis, dan memberikan persembahan persepuluhannya langsung kepada pendeta
tersebut.
Jadi, tuduhan Russell Kelly di atas mungkin
cocok hanya untuk gereja-gereja / pendeta-pendeta tertentu yang mengambil
seluruh / sebagian persembahan persepuluhan bagi diri mereka sendiri. Tetapi
harus diingat bahwa tak semua pendeta / gereja melakukan hal itu, dan jelas
saya / gereja saya tidak melakukan hal itu.
Juga pemberian persembahan persepuluhan ke
gereja tak ada urusannya dengan menyamakan gereja dengan ruangan-ruangan
penyimpanan. Dalam jaman Perjanjian Lama persembahan persepuluhan itu diberikan
ke Bait Suci (ruangan penyimpanan hanya untuk menyimpan persembahan
persepuluhan itu), dan dalam jaman Perjanjian Baru persembahan persepuluhan
diberikan ke gereja (penyimpanannya dilakukan oleh bendahara gereja).
g) Siapa yang menyamakan pendeta dengan Imam Besar, sehingga harus
menerima sepersepuluh dari persembahan persepuluhan?? Kalau ada gereja yang
menerapkan itu, dimana persembahan persepuluhan dari persembahan persepuluhan
diberikan kepada pendeta (atau kepada sinode), saya menganggapnya sebagai suatu
kesalahan, karena hirarkhi pada saat itu (imam besar - imam - orang-orang Lewi)
sudah sama sekali berbeda dengan pada jaman sekarang.
Hirarkhi sudah sama sekali berbeda, tetapi prinsip pencukupan hamba-hamba Tuhan yang full timer
tetap sama, dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru (1Kor 9:13-14).
1Kor 9:13-14 - “(13)
Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani
dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa
mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?
(14) Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan
Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.”.
Seperti sudah saya katakan di atas, saya
berpendapat bahwa persembahan persepuluhan harus diberikan kepada gereja, dan
biarlah majelis gereja mengatur uang dari persembahan persepuluhan itu, dan
juga uang dari persembahan-persembahan yang lain, untuk memenuhi kebutuhan
pendeta-pendeta, penginjil-penginjil, pelayan-pelayan full-timer yang lain, dan
juga untuk segala keperluan gereja yang lain!
Selain benar, ajaran ini mempunyai suatu ‘keuntungan’ yaitu
para pendeta bisa berkhotbah tentang persembahan atau persembahan persepuluhan,
tanpa perlu dicurigai bahwa ia berkhotbah untuk memperkaya dirinya sendiri!!!
Tetapi gereja-gereja yang pendeta-pendetanya mengambil
seluruh atau sebagian dari persembahan persepuluhan itu untuk dirinya sendiri,
akan sungkan / takut-takut (kalau mereka memang ‘tahu malu’) untuk berkhotbah
tentang persembahan persepuluhan, karena sangat memungkinkan untuk dicurigai
sebagai berkhotbah untuk memperkaya diri sendiri.
h) Orang Kristen adalah imam dan karena itu tidak perlu memberi
persembahan persepuluhan??? Mari kita membaca kata-kata Russell Kelly tentang
hal ini sekali lagi.
Russell
Kelly: “According to Numbers 18:25-28 and Nehemiah 10:38, the Levites, in turn, gave
their best tenth of their tenth (1%) to the priests who ministered at the altar. God was their unique
inheritance and their unique part. The tithe ended there; priests did not
tithe. For obvious reasons, this is also not taught today. While priests were
not commanded to tithe, they were evidently expected to give freewill vow
offerings (Malachi 1:7-14). The main income of priests was not from tithes; it
was from freewill offerings (Numbers 18 all; Nehemiah 10:35-38). Today all
believers are priests (1 Peter 2:9-10; Rev 5:10) and priests did not tithe.
This fact should have a profound impact on post Calvary
giving principles.” [= Menurut Bil 18:25-28 dan Neh 10:38,
orang-orang Lewi, menurut gilirannya, memberikan persembahan persepuluhan yang
terbaik dari persembahan persepuluhan mereka (1 %) kepada imam-imam yang
melayani di mezbah. Allah adalah warisan unik mereka dan bagian unik mereka. Persembahan persepuluhan berhenti di sana; imam-imam tidak memberikan persembahan
persepuluhan. Karena alasan-alasan yang
jelas, ini juga tak diajarkan pada jaman sekarang. Sementara imam-imam tak diperintahkan untuk memberikan
persembahan persepuluhan, mereka jelas diharapkan untuk memberikan
persembahan-persembahan nazar sukarela (Bil 18 seluruhnya; Neh 10:35-38).
Pada jaman sekarang, semua orang-orang percaya
adalah imam-imam (1Pet 2:9-10; Wah 5:10) dan imam-imam tidak memberikan
persembahan persepuluhan. Fakta ini harus mendapatkan pengaruh kuat
yang mendalam pada prinsip-prinsip pemberian setelah Kalvari.] - http://www.tithing-russkelly.com/
Tanggapan saya:
1. Russell Kelly kelihatannya hanya mau mengajar bahwa orang-orang
Kristen tak perlu memberi persembahan persepuluhan, tetapi tetap harus memberi
persembahan sukarela. Karena itu ia menyamakan dengan imam-imam yang tak
memberi persembahan persepuluhan, tetapi (menurut Russell Kelly) memberi
persembahan sukarela.
Bahwa dalam Perjanjian Lama imam-imam tidak
perlu memberi persembahan persepuluhan, saya setuju. Tetapi bahwa imam-imam
dalam Perjanjian Lama memberi persembahan sukarela, saya tak setuju, dan
ayat-ayat yang diberikan oleh Russell Kelly untuk mendukung pandangannya (Bil
18 dan Neh 10:35-38) sama sekali tak cocok!!!
Neh 10:35-38 - “(35)
Lagipula setiap tahun kami akan membawa ke rumah TUHAN hasil yang pertama dari
tanah kami dan buah sulung segala pohon. (36) Pun kami akan membawa ke rumah
Allah kami, yakni kepada para imam yang menyelenggarakan kebaktian di rumah
Allah kami, anak-anak sulung kami dan anak-anak sulung ternak kami seperti
tertulis dalam kitab Taurat, juga anak-anak sulung lembu kami dan kambing domba
kami. (37) Dan tepung jelai kami yang mula-mula, dan persembahan-persembahan
khusus kami, dan buah segala pohon, dan anggur dan minyak akan kami bawa kepada
para imam, ke bilik-bilik rumah Allah kami, dan kepada orang-orang Lewi akan
kami bawa persembahan persepuluhan dari tanah kami, karena orang-orang Lewi
inilah yang memungut persembahan-persembahan persepuluhan di segala kota
pertanian kami. (38) Seorang imam, anak Harun, akan menyertai orang-orang Lewi
itu, bila mereka memungut persembahan persepuluhan. Dan orang-orang Lewi itu
akan membawa persembahan persepuluhan dari pada persembahan persepuluhan itu ke
rumah Allah kami, ke bilik-bilik rumah perbendaharaan.”.
Apa urusan text ini dengan persembahan
sukarela dari imam-imam? Sama sekali tak ada!! Penggunaan text ini merupakan
suatu penipuan!!
Sekarang mari kita melihat Bil 18.
Bil 18:1-32 - “(1)
TUHAN berfirman kepada Harun: ‘Engkau ini dan anak-anakmu beserta seluruh
sukumu haruslah menanggung akibat setiap kesalahan terhadap tempat kudus;
sedang hanya engkau beserta anak-anakmulah yang harus menanggung akibat setiap
kesalahan yang dilakukan dalam jabatanmu sebagai imam. (2) Suruhlah juga
saudara-saudaramu, suku Lewi, suku bapa leluhurmu, mendekat bersama-sama dengan
engkau, supaya mereka menggabungkan diri kepadamu dan melayani engkau, apabila
engkau ini beserta anak-anakmu ada di depan kemah hukum. (3) Mereka harus
melakukan kewajiban mereka kepadamu, dan kewajiban mereka mengenai kemah
seluruhnya; hanya kepada perkakas tempat kudus dan kepada mezbah janganlah
mereka mendekat, nanti mereka mati, baik mereka maupun kamu. (4) Mereka harus
menggabungkan diri kepadamu dan melakukan kewajiban mereka mengenai Kemah
Pertemuan sesuai dengan segala pekerjaan pada kemah itu; tetapi orang awam
jangan mendekat kepadamu. (5) Dan kamu ini haruslah melakukan kewajibanmu
mengenai tempat kudus dan kewajibanmu mengenai mezbah, supaya orang Israel jangan
lagi tertimpa oleh murka. (6) Sesungguhnya Aku ini telah mengambil
saudara-saudaramu, orang Lewi, dari tengah-tengah orang Israel sebagai
pemberian kepadamu, sebagai orang-orang yang diserahkan kepada TUHAN, untuk
melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan; (7) tetapi engkau ini beserta
anak-anakmu harus memegang jabatanmu sebagai imam dalam segala hal yang
berkenaan dengan mezbah dan dengan segala sesuatu yang ada di belakang tabir,
dan kamu harus mengerjakannya; sebagai suatu jabatan pemberian Aku memberikan
kepadamu jabatanmu sebagai imam itu; tetapi orang awam yang mendekat harus
dihukum mati.’ (8) Lagi berfirmanlah TUHAN kepada
Harun: ‘Sesungguhnya Aku ini telah menyerahkan kepadamu pemeliharaan
persembahan-persembahan khusus yang kepadaKu; semua persembahan kudus orang Israel
Kuberikan kepadamu dan kepada anak-anakmu sebagai bagianmu; itulah
suatu ketetapan untuk selama-lamanya. (9) Inilah
bagianmu dari segala persembahan-persembahan yang maha kudus itu, yaitu dari
bagian yang tidak harus dibakar: segala persembahan mereka yang berupa korban
sajian, korban penghapus dosa dan korban penebus salah, yang dibayar mereka
kepadaKu; itulah bagian maha kudus yang menjadi bagianmu dan bagian anak-anakmu.
(10) Sebagai bagian maha kudus haruslah kamu memakannya; semua orang laki-laki
boleh memakannya; haruslah itu bagian kudus bagimu. (11) Dan inipun adalah bagianmu: persembahan khusus dari pemberian
mereka yang lain, termasuk segala persembahan unjukan orang Israel;
semuanya itu Kuberikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan
bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.
Setiap orang yang tahir dari seisi rumahmu boleh memakannya. (12) Segala yang terbaik dari minyak dan segala yang terbaik dari
anggur dan dari gandum, yakni yang sebagai hasil pertamanya dipersembahkan
mereka kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu. (13) Hulu hasil dari segala yang
tumbuh di tanahnya yang dipersembahkan mereka kepada TUHAN adalah juga bagianmu;
setiap orang yang tahir dari seisi rumahmu boleh memakannya. (14) Semua yang dikhususkan bagi TUHAN di antara orang Israel menjadi
bagianmu. (15) Semua yang terdahulu lahir
dari kandungan segala yang hidup, yang dipersembahkan mereka kepada TUHAN, baik
dari manusia maupun dari binatang, adalah bagianmu; hanya haruslah
kamu menebus anak sulung manusia, juga anak sulung binatang yang najis haruslah
kamu tebus. (16) Mengenai uang tebusannya, dari sejak berumur satu bulan
haruslah kautebus menurut nilainya, yakni lima
syikal perak ditimbang menurut syikal kudus; syikal ini dua puluh gera beratnya. (17)
Tetapi anak sulung lembu, domba atau kambing janganlah kautebus; semuanya itu
kudus; darahnya haruslah kausiramkan pada mezbah dan lemaknya kaubakar sebagai
korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN; (18) tetapi dagingnya adalah bagianmu sama seperti dada
persembahan dan paha kanan. (19) Segala
persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada
TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan
bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk
selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan
TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu.’ (20) TUHAN berfirman kepada Harun: ‘Di
negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh
bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu di
tengah-tengah orang Israel.
(21) Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala
persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk
membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan. (22)
Maka janganlah lagi orang Israel
mendekat kepada Kemah Pertemuan, sehingga mereka mendatangkan dosa kepada
dirinya, lalu mati; (23) tetapi orang Lewi, merekalah yang harus melakukan
pekerjaan pada Kemah Pertemuan dan mereka harus menanggung akibat kesalahan
mereka; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel, (24) sebab persembahan persepuluhan yang
dipersembahkan orang Israel
kepada TUHAN sebagai persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai
milik pusakanya; itulah sebabnya Aku telah berfirman tentang mereka: Mereka
tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel.’ (25) TUHAN berfirman kepada Musa: (26) ‘Lagi haruslah engkau
berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu menerima
dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari
pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan
sebagian dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni
persembahan persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu, (27) dan
persembahan itu akan diperhitungkan sebagai persembahan khususmu, sama seperti
gandum dari tempat pengirikan dan sama seperti hasil dari tempat pemerasan
anggur. (28) Secara demikian kamupun harus mempersembahkan sebagai
persembahan khusus kepada TUHAN sebagian dari segala persembahan persepuluhan
yang kamu terima dari pihak orang Israel. Dan
yang dipersembahkan dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN
haruslah kamu serahkan kepada imam Harun. (29) Dari segala yang
diserahkan kepadamu, yakni dari segala yang terbaik di antaranya, haruslah kamu
mempersembahkan seluruh persembahan khusus kepada TUHAN, sebagai bagian kudus
dari padanya. (30) Lagi haruslah engkau berkata kepada mereka: Apabila kamu
mengkhususkan yang terbaik dari padanya, maka bagi orang Lewi haruslah hal itu
dihitungkan sebagai hasil tempat pengirikan dan hasil tempat pemerasan anggur;
(31) kamu boleh memakannya di setiap tempat, kamu dan seisi rumahmu, sebab
upahmulah itu, untuk membalas pekerjaanmu di Kemah Pertemuan. (32) Dan dalam
hal itu kamu tidak akan mendatangkan dosa kepada dirimu, asal kamu
mengkhususkan yang terbaik dari padanya; demikianlah kamu tidak akan melanggar
kekudusan persembahan-persembahan kudus orang Israel, dan kamu tidak akan mati.’”.
Juga seluruh Bil 18 hanya berbicara tentang
persembahan bagi orang-orang Lewi dan persembahan dari orang-orang Lewi bagi
imam-imam. Tak ada satu ayatpun yang
berbicara tentang persembahan sukarela dari imam-imam bagi Tuhan!!!
Jadi, ini lagi-lagi merupakan suatu penipuan oleh Russell Kelly!
Jadi, kalau Russell Kelly tetap mau menyamakan orang Kristen dengan imam, maka
ia seharusnya mengajar bahwa orang Kristen tak perlu memberikan persembahan
apapun sama sekali!!!
2. Dalam
Perjanjian Baru, orang Kristen / orang percaya memang disebut ‘imam’.
1Pet 2:9-10 - “(9)
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada
terangNya yang ajaib: (10) kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang
sekarang telah menjadi umatNya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang
telah beroleh belas kasihan.”.
Wah 1:5-6 - “(5)
dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara
orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi
kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darahNya - (6) dan yang
telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam
bagi Allah, BapaNya, - bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
Amin.”.
Wah 5:10 - “Dan Engkau telah membuat mereka
menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam
bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.’”.
Wah 20:6 - “Berbahagia dan kuduslah ia, yang
mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak
berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”.
Tetapi dalam arti apa orang Kristen disebut
‘imam’??? Dan apakah bedanya orang Kristen jaman sekarang dengan imam-imam pada
jaman Perjanjian Lama?
Dalam Perjanjian Lama, imam-imam adalah
pengantara, dan mereka melayani secara full time, dan karena itu mereka
disokong hidupnya oleh persembahan persepuluhan dari persembahan persepuluhan.
Dalam Perjanjian Baru, orang Kristen disebut
imam, tetapi dalam arti apa???
a. Setahu saya dalam semua ayat Perjanjian Baru
yang menyatakan orang Kristen sebagai imam (1Pet 2:9 Wahyu 1:6; 5:10; 20:6), tidak ada satupun yang
membicarakan pelayanan.
Bahkan Wah 1:5-6 menekankan kita jadi imam karena penebusan Kristus, dan
ini lebih mengarahkan pada bolehnya kita langsung datang kepada Allah, karena
sudah adanya penebusan itu. Jadi, kalau orang
percaya disebut imam, itu karena mereka boleh langsung datang kepada Allah
tanpa pengantara manusia biasa seperti dalam Perjanjian Lama.
William Barclay (tentang 1Pet 2:9): “this
means that every Christian has the right of access to God;” [=
ini berarti bahwa setiap orang Kristen mempunyai hak masuk kepada Allah;] - hal 199.
R. K. Harrison (Tyndale Old Testament Commentary): “Leviticus
and the New Testament. ... What is
commonly described as the ‘priesthood of all believers’ implies that those who
have committed their lives to Christ as Saviour and Lord, and thereby have
experienced spiritual rebirth, have direct access to the Father without any
recourse to human intermediaries.” [=
Imamat dan Perjanjian Baru. ... Apa yang secara umum digambarkan sebagai
‘imamat dari semua orang percaya’ menunjukkan secara implicit bahwa mereka yang
telah menyerahkan hidup mereka kepada Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan,
dan dengan itu telah mengalami kelahiran baru secara rohani, mempunyai jalan masuk langsung kepada Bapa tanpa penolong /
jalan lain pada pengantara-pengantara manusia.] - ‘Leviticus’, ‘Introduction’,
hal 32 - Libronix.
Tetapi sebutan ‘imam’ itu sebetulnya memang
mengharuskan orang Kristen untuk melayani, hanya saja tidak secara full time,
dan karena itu sangat berbeda dengan imam-imam pada jaman Perjanjian Lama.
b. Dalam Perjanjian Baru tak ada imam /
pengantara kecuali Yesus.
Imam merupakan TYPE dari Kristus,
dan karena itu pada waktu Kristusnya sudah muncul, mati di salib dsb, maka tak
boleh ada lagi imam / pengantara manusia biasa. Yesus adalah satu-satunya imam
/ pengantara kepada Allah.
1Tim 2:5 - “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia,
yaitu manusia Kristus Yesus,”.
Ef 2:13-18 - “(13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus
kamu, yang dahulu ‘jauh,’ sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus. (14) Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah
mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu
perseteruan, (15) sebab dengan matiNya sebagai manusia Ia telah membatalkan
hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya
menjadi satu manusia baru di dalam diriNya, dan dengan itu mengadakan damai
sejahtera, (16) dan untuk memperdamaikan keduanya,
di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan
pada salib itu. (17) Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’
dan damai sejahtera kepada mereka yang ‘dekat,’ (18) karena oleh Dia kita kedua
pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.”.
Ibr 2:17 - “Itulah sebabnya, maka dalam
segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudaraNya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan
dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.”.
Ibr 3:1 - “Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang
mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,”.
Ibr 4:14-16 - “(14) Karena kita
sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang
telah melintasi semua langit, yaitu Yesus,
Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. (15) Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar
yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama
dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. (16) Sebab itu marilah
kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita
menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita
pada waktunya.”.
Ibr 5:6,10 - “(6) sebagaimana
firmanNya dalam suatu nas lain: ‘Engkau adalah Imam
untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.’ ... (10) dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan
Melkisedek.”. Bdk. Maz 110:4 Ibr 6:20 Ibr 7:17.
Ibr 7:24-28 - “(24)
Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamatNya
tidak dapat beralih kepada orang lain. (25) Karena itu Ia sanggup
juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada
Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
(26) Sebab Imam Besar yang demikianlah
yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah
dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga, (27)
yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan
korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab
hal itu telah dilakukanNya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia
mempersembahkan diriNya sendiri sebagai korban. (28) Sebab hukum Taurat
menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi
sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai
selama-lamanya.”.
Ibr 8:1 - “Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita
mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang
Mahabesar di sorga,”.
Ibr 9:11 - “Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan
datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang
bukan dibuat oleh tangan manusia, - artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -”.
Ibr 9:15 - “Karena itu Ia adalah Pengantara
dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil
dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus
pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.”.
Ibr 9:24-28 -
“(24)
Sebab
Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya
merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri
untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita. (25) Dan Ia bukan masuk
untuk berulang-ulang mempersembahkan diriNya sendiri, sebagaimana Imam Besar
setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya
sendiri. (26) Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia
ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diriNya, pada
zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korbanNya. (27) Dan sama seperti
manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
(28) demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diriNya untuk
menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diriNya sekali
lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka,
yang menantikan Dia.”.
Ibr 10:10-12
- “(10)
Dan
karena kehendakNya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya
oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. (11) Selanjutnya setiap imam melakukan
tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang
sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. (12) Tetapi Ia, setelah mempersembahkan
hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah
kanan Allah,”.
Ibr 10:19-22
- “(19)
Jadi,
saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke
dalam tempat kudus, (20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup
bagi kita melalui tabir, yaitu diriNya sendiri, (21) dan kita mempunyai seorang
Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
(22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.”.
Ibr 12:24
- “dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada
darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.”.
-bersambung-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar