Pemahaman Alkitab
G. K. R. I. ‘GOLGOTA’
(Rungkut Megah
Raya, blok D no 16)
Rabu, tgl 24 Juni 2015, pk 19.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
PRO KONTRA TENTANG
PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN (7)
7) Harus mendahulukan keluarga.
Russell
Kelly: “First
Timothy 5:8 is the new Spirit-taught ‘first.’ A Christian’s first obligation is
for the needs (not wants) of his/her immediate family. God wants you to make
sure you can buy medicine, feed and shelter your family. Even the heathen do
that (Rom 2:14-16). A Christian who neglects his/her family’s necessities
is worse than unbelievers. And a pastor who convinces Christians to give
their first to the church to the neglect of caring for their own family is
guilty of sin against God’s cleat post-Calvary command.” [= 1Tim 5:8 adalah
ajaran Roh yang baru
tentang ‘pertama’. Kewajiban pertama seorang Kristen adalah untuk kebutuhan
(bukan keinginan) dari keluarga langsung / dekatnya. Allah ingin kamu
memastikan kamu bisa membeli obat, memberi makan dan perlindungan / rumah untuk
keluargamu. Bahkan orang kafir melakukan itu (Ro 2:14-16). Seorang Kristen yang mengabaikan kebutuhan-kebutuhan keluarganya
adalah lebih buruk dari orang-orang yang tidak percaya. Dan seorang pendeta
yang meyakinkan orang-orang Kristen untuk memberi pemberian pertama mereka
kepada gereja pada pengabaian tentang pemeliharaan keluarga mereka sendiri
bersalah tentang dosa terhadap perintah yang jelas dari Allah setelah Kalvari (jaman
Perjanjian Baru).] - http://www.tithing-russkelly.com/
1Tim 5:8 - “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak
saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang
yang tidak beriman.”.
Ro 2:14-16 - “(14) Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat
oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka,
walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi
diri mereka sendiri. (15) Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum
Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi
dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. (16) Hal itu akan nampak
pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan
menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus
Yesus.”.
Catatan: ini referensi ayat yang sama
sekali tak cocok!! Mungkin ia menganggap bahwa mencukupi kebutuhan keluarga
termasuk dalam apa yang ada dalam hati nurani orang-orang kafir.
Bahkan Russell Kelly, dalam
bantahannya terhadap tulisan R. C. Sproul, menulis sebagai berikut:
Russell Kelly:
“In 1st
Timothy 5:8 Paul tells Christians to first buy medicine, food and essential
shelter in order to avoid being worse than the heathen. It is wrong to delude
poor struggling believers into giving the first of their Social Security and
Medicaid checks to the church. Not even James Kennedy, Sproul’s former
companion, taught that.” [= Dalam 1Tim 5:8 Paulus
memberitahu orang-orang Kristen untuk pertama-tama membeli obat, makanan dan
perlindungan hakiki / penting untuk menghindari keberadaan yang lebih buruk
dari orang kafir. Adalah salah untuk menipu /
menyesatkan orang-orang percaya yang bergumul ke dalam pemberian
pertama dari cek Social Security dan Medicaid mereka kepada gereja. Bahkan
James Kennedy, teman terdahulu dari Sproul, tidak mengajarkan itu.] -
http://www.tithing-russkelly.com/id172.html
Catatan: kata ‘menipu / menyesatkan’ itu
hanya benar kalau persembahan persepuluhan memang dihapuskan dalam jaman
Perjanjian Baru, tentang mana menurut saya, Russell Kelly sama sekali tidak
bisa membuktikannya.
Russell Kelly:
“Sproul:
A second argument that people give to avoid the tithe is that they ‘cannot
afford it.’ What that statement really means is that they cannot pay their
tithe and pay all the other expenses they have incurred. Kelly: 1 Tim 5:8 ‘But
if any provide not for his own, and especially for those of his own house, he
hath denied the faith, and is worse than an infidel.’ The great sin of modern
man is living beyond his/her means. Most of us need to cut back and we will
only do that when saving souls becomes more important than buying expensive
homes, cars and toys.” [= Sproul: Argumentasi kedua yang orang-orang berikan untuk
menghindari persembahan persepuluhan adalah bahwa mereka ‘tidak bisa / mampu
memberikannya’. Apa arti sesungguhnya dari pernyataan itu adalah bahwa mereka
tidak bisa membayar persembahan persepuluhan mereka dan membayar semua
pengeluaran yang lain yang telah mereka adakan. Kelly: 1Tim 5:8 ‘Tetapi jika
siapapun tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang
itu telah menyangkal iman, dan lebih buruk dari orang kafir’. Dosa yang besar
dari orang modern adalah hidup melampaui sumber keuangannya. Kebanyakan dari kita perlu / harus mengurangi dan kita akan
melakukan itu hanya pada waktu penyelamatan jiwa-jiwa menjadi lebih penting
dari pada membeli rumah, mobil dan mainan yang mahal.]
-
http://www.tithing-russkelly.com/id172.html
Catatan: saya tidak mengerti apa maksudnya
kalimat terakhir dari Russell Kelly itu.
Tanggapan saya:
a) Pemeliharaan keluarga jelas termasuk hukum
moral, dan ini sama saja pada jaman Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru!
Kalau penggunaan Ro 2:14-16 memang dimaksudkan untuk mencakup hal itu
dalam hati nurani orang-orang kafir, maka lebih-lebih lagi itu menunjukkan
bahwa Russell Kellypun percaya bahwa itu termasuk hukum moral!
Jadi penekanan Russell Kelly
tentang ‘post-Calvary’ [= setelah Kalvari / jaman Perjanjian Baru] dan
pernyataannya bahwa 1Tim 5:8 merupakan ajaran Roh Kudus ‘yang
baru’ tentang
‘pertama’, merupakan suatu omong kosong!
Dalam Perjanjian Lamapun kita
diharuskan menghormati orang tua kita, dan itu jelas mencakup pemeliharaan
mereka!
Kel 20:12 - “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang
diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.”.
Ul 27:16 - “Terkutuklah orang yang memandang rendah ibu dan bapanya. Dan
seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!”.
Yesus menganggap bahwa
pemeliharaan orang tua termasuk dalam hukum ke 5, dan Ia mengecam ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi yang mengajar untuk melanggar hal itu.
Mat 15:3-6 - “(3) Tetapi jawab Yesus kepada mereka: ‘Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek
moyangmu? (4) Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa
yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati. (5) Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata
kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan
untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah, (6) orang
itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman
Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.”.
b) Apakah kita harus mengutamakan keluarga atau
mengutamakan Allah??
Ajaran Russell Kelly tentang
‘pengutamaan keluarga’ adalah ajaran yang sangat bodoh, gila dan tidak
Alkitabiah! Dalam seluruh Alkitab tak ada keharusan mendahulukan keluarga dari
Allah! Sebaliknyalah yang benar! Seluruh Alkitab mengajarkan bahwa Allah harus diutamakan di
atas segala sesuatu, termasuk keluarga!
Kel 20:3 - “Jangan
ada padamu allah lain di hadapanKu.”.
Kalau
keluarga diutamakan, maka keluarga menjadi ‘allah lain’ bagi kita!
Matthew Henry
(tentang Kel 20:3): “The sin against this commandment
which we are most in danger of is giving the glory and honour to any creature
which are due to God only. Pride makes a god of self, covetousness makes a god
of money, sensuality makes a god of the belly; whatever is esteemed or
loved, feared or served, delighted in or depended on, more than God, that
(whatever it is) we do in effect make a god of.” [= Dosa terhadap hukum ini dalam
mana kita paling ada dalam bahaya adalah memberi kemuliaan dan hormat kepada
makhluk ciptaan manapun yang adalah hak Allah saja. Kesombongan membuat diri
sendiri sebagai seorang allah, ketamakan membuat uang sebagai seorang allah,
pemuasan nafsu makan membuat perut sebagai seorang allah; apapun yang dihargai atau dikasihi, ditakuti atau dilayani,
disenangi atau digantungi, lebih dari Allah, itu (apapun itu adanya) sebetulnya
kita memang membuatnya sebagai seorang allah.].
1Raja 17:10-16 - “(10)
Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu
gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api.
Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: ‘Cobalah ambil bagiku sedikit air
dalam kendi, supaya aku minum.’ (11) Ketika perempuan itu pergi mengambilnya,
ia berseru lagi: ‘Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti.’ (12) Perempuan itu
menjawab: ‘Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku
sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam
buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api,
kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah
kami memakannya, maka kami akan mati.’ (13) Tetapi Elia berkata kepadanya:
‘Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari
padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
(14) Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu
tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai
pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.’ (15) Lalu pergilah perempuan
itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta
anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. (16) Tepung dalam
tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti
firman TUHAN yang diucapkanNya dengan perantaraan Elia.”.
Mat
4:21-22 - “(21) Dan setelah Yesus pergi dari sana,
dilihatNya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes
saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam
perahu. Yesus memanggil mereka (22) dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.”.
Mat 6:33 - “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”.
Mat 10:37 - “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia
tidak layak bagiKu; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan
lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu.”.
Luk 14:26 - “‘Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya,
ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan,
bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu.”.
Catatan: kata ‘membenci’ dalam Luk 14:26 tidak mungkin diartikan betul-betul sebagai
‘membenci’ karena akan menabrak hukum ke 5 dan banyak hukum-hukum yang lain.
Jadi, di sini kata itu harus diartikan sebagai ‘mengasihi kurang dari’. Jadi
‘membenci bapanya’ artinya ‘mengasihi bapanya kurang dari Kristus’. Dengan
demikian arti dari Luk 14:26 menjadi sama dengan Mat 10:37.
Mat 22:37-39 - “(37) Jawab Yesus kepadanya: ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. (38) Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. (39) Dan
hukum yang kedua, yang sama dengan itu,
ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”.
Keluarga termasuk sesama manusia.
Memang harus dikasihi, tetapi itu termasuk hukum KEDUA. Yang PERTAMA adalah
mengasihi Tuhan! Jadi, Tuhan harus diprioritaskan di atas keluarga!!
Mat 19:27-29 - “(27) Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: ‘Kami ini
telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan
kami peroleh?’ (28) Kata Yesus kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di
takhta kemuliaanNya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua
belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. (29) Dan setiap orang yang karena namaKu meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya
perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan
menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.”.
Bdk. Mark 10:29-30 - “(29) Jawab Yesus: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap
orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya,
saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya,
anak-anaknya atau ladangnya, (30) orang itu
sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah,
saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai
berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup
yang kekal.”.
Luk 9:59-62 - “(59) Lalu Ia berkata kepada seorang lain: ‘Ikutlah Aku!’ Tetapi orang itu berkata: ‘Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan
bapaku.’ (60) Tetapi Yesus berkata kepadanya: ‘Biarlah orang mati menguburkan
orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di
mana-mana.’ (61) Dan seorang lain lagi berkata:
‘Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.’ (62) Tetapi Yesus berkata: ‘Setiap
orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk
Kerajaan Allah.’”.
Bdk. Mat 8:19-22 - “(19) Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepadaNya:
‘Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.’ (20) Yesus berkata
kepadanya: ‘Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak
Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya.’ (21) Seorang lain, yaitu salah seorang muridNya, berkata kepadaNya:
‘Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.’ (22) Tetapi Yesus berkata
kepadanya: ‘Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang
mati mereka.’”.
Jamieson, Fausset
& Brown (tentang Mat 8:21-22): “This disciple did not, like the former, volunteer his services,
but is called by the Lord Jesus, not only to follow, but to preach Him. And he
is quite willing; only, he is not ready just yet. ‘Lord, I will; but’ - ‘There
is a difficulty in the way just now; but that once removed, I am Thine.’ What
now is this difficulty? Was his father actually dead - lying a corpse - having
only to be buried? Impossible. As it was the practice, as noticed on Luke 7:12,
to bury on the day of death, it is not very likely that this disciple would
have been here at all if his father had just breathed his last; nor would the
Lord, if He was there, have hindered him discharging the last duties of a son
to a father. No doubt it was the common case of a son having a frail or aged
father, not likely to live long, whose head he thinks it his duty to see under
the ground before he goes abroad. ‘This aged father of mine will soon be
removed; and if I might but delay until I see him decently interred, I should
then be free to preach the kingdom of God wherever duty might call me.’ This
view of the case will explain the curt reply, ‘Let the dead bury their dead:
but go thou and preach the kingdom of God.’” [= Murid
ini tidak, seperti yang terdahulu, menawarkan pelayanannya dengan sukarela,
tetapi dipanggil oleh Tuhan Yesus, bukan hanya untuk mengikut, tetapi untuk
memberitakan Dia. Dan ia cukup mau; hanya, ia belum siap. ‘Tuhan, aku mau;
tetapi’ - ‘Di sana ada suatu kesukaran di jalan sekarang; tetapi pada waktu itu
disingkirkan, aku adalah milikMu’. Sekarang
apakah kesukaran itu? Apakah ayahnya betul-betul mati - berbaring sebagai suatu
mayat - hanya perlu untuk dikuburkan? Mustahil. Karena merupakan praktek saat
itu, seperti diceritakan pada Luk 7:12, menguburkan pada hari kematian,
adalah sangat tidak mungkin bahwa murid ini ada di sini jika ayahnya baru saja
telah menghembuskan nafas terakhirnya; juga Tuhan tidak akan, jika Ia ada di
sana, telah menghalangi dia untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban terakhir
sebagai seorang anak kepada seorang ayah. Tak
diragukan bahwa merupakan kasus yang umum dari seorang anak yang mempunyai
seorang ayah yang lemah secara fisik atau sudah tua, rasanya tidak akan hidup
lama lagi, yang ia pikirkan merupakan kewajibannya untuk kuburkan sebelum ia
pergi meninggalkan rumah. ‘Ayahku yang tua ini akan segera disingkirkan / mati;
dan jika aku bisa menunda sampai aku mengusahakan / memastikan supaya dia
dikuburkan dengan layak, maka aku akan bebas untuk memberitakan kerajaan Allah
dimanapun kewajiban memanggil aku’. Pandangan ini tentang kasus itu
menjelaskan jawaban yang pendek / kasar, ‘Biarlah
orang mati menguburkan orang mati; tetapi pergilah engkau dan dan beritakanlah
Kerajaan Allah’.].
Luk 7:12 - “Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke
luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang
dari kota itu menyertai janda itu.”.
Calvin
(tentang Mat 8:21): “We have said, that the scribe was rejected by Christ as a
follower, because he made his offer without consideration, and imagined that he
would enjoy an easy life. The person whom Christ retains had an opposite fault.
He was prevented from immediately obeying the call of Christ by the weakness of
thinking it a hardship to leave his father. It is probable that his father was
in extreme old age: for the mode of expression, ‘Permit me to bury,’ implies that he had but a short time to live. ... But he does not
refuse the calling: he only asks leave for a time to discharge a duty which he
owes to his father. The excuse bears that he looked upon himself as at liberty
till his father’s death. From Christ’s reply we learn, that children should
discharge their duty to their parents in such a manner that, whenever God calls
them to another employment, they should lay this aside, and assign the first
place to the command of God. Whatever duties we owe to men
must give way, when God enjoins upon us what is
immediately due to himself. All ought to consider what God requires from
them as individuals, and what is demanded by their particular calling, that
earthly parents may not prevent the claims of the highest and only Father of
all from remaining entire.”
[= Kami telah mengatakan, bahwa ahli Taurat itu ditolak oleh Kristus sebagai
seorang pengikut (Mat 8:19-20), karena ia membuat tawarannya tanpa
pertimbangan, dan membayangkan bahwa ia akan menikmati suatu hidup yang mudah.
Orang yang Kristus tahan mempunyai kesalahan yang berlawanan. Ia dicegah dari segera mentaati panggilan Kristus oleh
kelemahan pemikiran bahwa merupakan suatu kesukaran untuk meninggalkan ayahnya.
Adalah mungkin bahwa ayahnya ada dalam usia yang sangat tua: karena cara
pengungkapan, ‘Ijinkanlah aku menguburkan’, secara implicit menunjukkan bahwa
ia hanya mempunyai suatu waktu yang singkat untuk hidup. ... Tetapi ia tidak
menolak panggilan itu: ia hanya meminta ijin untuk suatu waktu untuk
melaksanakan suatu kewajiban tentang mana ia berhutang kepada ayahnya.
Dari jawaban Kristus kita belajar, bahwa anak-anak
harus melaksanakan kewajiban mereka kepada orang tua mereka sedemikian rupa
sehingga, kapanpun Allah memanggil mereka pada pekerjaan yang lain, mereka
harus menyingkirkan ini, dan memberikan tempat pertama pada perintah Allah.
Kewajiban-kewajiban apapun tentang mana kita
berhutang kepada manusia harus memberi jalan / mengalah, pada waktu Allah
memerintah kita apa yang secara langsung adalah hakNya. Semua orang harus
mempertimbangkan apa yang Allah tuntut dari mereka sebagai individu-individu,
dan apa yang dituntut oleh panggilan khusus mereka, sehingga orang tua duniawi
tidak mencegah tuntutan-tuntutan dari ‘Bapa yang tertinggi dan satu-satunya
dari semua’ tetap utuh.].
Calvin
(tentang Luk 9:60): “Matthew has only the words, ‘Follow me:’ but Luke states more fully the reason why he was called, which
was, that he might be a minister and preacher of the Gospel. Had he remained in
a private station, there would have been no absolute necessity for leaving his
father, provided he did not forsake the Gospel on his father’s account. But the
preaching of the Gospel does not allow him to remain at home, and therefore
Christ properly takes him away from his father. ... it deserves our notice,
that the fault which still cleaved to him is corrected, and is not overlooked and
encouraged.”
[= Matius hanya mempunyai kata-kata, ‘Ikutlah Aku’: tetapi Lukas menyatakan
secara lebih lengkap alasan mengapa ia dipanggil, yang adalah, supaya ia bisa
menjadi seorang pelayan dan pemberita Injil. Seandainya ia tetap di suatu
tempat pribadi yang tetap / tak berpindah-pindah, di sana tidak akan ada
kebutuhan mutlak untuk meninggalkan ayahnya, asal ia tidak meninggalkan Injil
demi ayahnya. Tetapi pemberitaan Injil tidak
mengijinkan dia untuk tetap ada di rumah, dan karena itu Kristus secara benar /
tepat mengambilnya dari ayahnya. ... itu layak mendapat perhatian
kita, bahwa kesalahan yang tetap melekat padanya
dikoreksi, dan tidak diabaikan dan dikuatkan.].
Matthew Henry
(tentang Luk 9:59): “The excuse he made: ‘Lord, suffer
me first to go and bury my father. I have an aged father at home, who cannot
live long, and will need me while he does live; let me go and attend on him
until he is dead, and I have performed my last office of love to him, and then
I will do any thing.’ We may here see three temptations, by which we are in
danger of being drawn and kept from following Christ, which therefore we should
guard against: ... We are tempted to think that our duty to our relations will
excuse us from our duty to Christ. It is a plausible excuse indeed: ‘Let me go
and bury my father, - let me take care of my family, and provide for my
children, and then I will think of serving Christ;’ whereas the kingdom of God
and the righteousness thereof must be sought and minded in the first place.” [= Alasan yang ia buat: ‘Tuhan,
ijinkan aku untuk pergi dulu dan menguburkan ayahku. Aku mempunyai ayah yang
sudah tua di rumah, yang tidak bisa hidup lama lagi, dan akan membutuhkan aku
sementara ia hidup; biarlah aku pergi dan mengurus / merawat dia sampai ia mati,
dan aku telah melaksanakan tugas kasih terakhirku kepadanya, dan pada saat itu
aku akan melakukan apapun’. Kita bisa melihat 3
pencobaan di sini, dengan mana kita ada dalam bahaya dari ditarik dan dicegah
dari mengikuti Kristus, yang karena itu kita harus berjaga-jaga terhadapnya:
... Kita dicobai untuk berpikir bahwa kewajiban kita
kepada keluarga kita akan membebaskan kita dari kewajiban kita kepada Kristus.
Itu memang merupakan suatu alasan / dalih yang
masuk akal: ‘Biarlah aku pergi dan menguburkan ayahku, - biarlah aku
memelihara keluargaku, dan memelihara / mencukupi kebutuhan anak-anakku, dan
lalu aku akan memikirkan untuk melayani Kristus’; sedangkan
sebaliknya kerajaan Allah dan kebenarannya harus dicari dan diperhatikan /
dipentingkan di tempat pertama.].
Matthew Henry
(tentang Luk 9:60): “Christ’s answer to it
(v. 60): ‘Let the dead bury their dead. Suppose (which is not likely) that
there are none but the dead to bury their dead, or none but those who are
themselves aged and dying, who are as good as dead, and fit for no other
service, yet thou hast other work to do; go thou, and preach the kingdom of
God.’ Not that Christ would have his followers or his ministers to be
unnatural; our religion teaches us to be kind and good in every relation, to
show piety at home, and to requite our parents. But we must not make these
offices an excuse from our duty to God. If the nearest and dearest relation we
have in the world stand in our way to keep us from Christ, it is necessary that
we have a zeal that will make us forget father and mother, as Levi did, Deut
33:9. This disciple was called to be a minister, and therefore must not
entangle himself with the affairs of this world, 2 Tim 2:4. And it is a rule
that, whenever Christ calls to any duty, we must not consult with flesh and
blood, Gal 1:15,16. No excuses must be admitted against a present obedience to
the call of Christ.” [=
Jawaban Kristus terhadapnya (ay 60): ‘Biarlah orang mati menguburkan orang
mati mereka. Seandainya / anggaplah (yang kecil kemungkinannya) bahwa di sana
tidak ada siapapun kecuali orang mati untuk menguburkan orang mati mereka, atau
tak ada siapapun kecuali mereka yang dirinya sendiri sudah tua dan sekarat,
yang sama dengan mati, dan tidak cocok untuk pelayanan lain apapun, tetapi
engkau mempunyai pekerjaan lain untuk dilakukan; pergilah engkau, dan
beritakanlah kerajaan Allah’. Bukan bahwa Kristus
menginginkan para pengikutNya atau pelayan / pendetaNya menjadi tidak alamiah;
agama kita mengajar kita untuk menjadi baik dalam setiap hubungan, menunjukkan
kesalehan di rumah, dan membalas (jasa) orang tua kita. Tetapi kita tidak boleh membuat tugas-tugas ini sebagai suatu
dalih untuk membebaskan kita dari kewajiban kita terhadap Allah. Jika hubungan
terdekat dan terkasih yang kita punyai di dunia berada di jalan untuk mencegah
/ menghalangi kita dari Kristus, adalah perlu bahwa kita mempunyai suatu
semangat yang akan membuat kita melupakan ayah dan ibu, seperti dilakukan oleh (suku) Lewi, Ul 33:9. Murid ini dipanggil menjadi
seorang pelayan, dan karena itu tidak boleh melibatkan dirinya sendiri dengan
urusan-urusan dunia ini, 2Tim 2:4. Dan merupakan suatu peraturan bahwa kapanpun
Kristus memanggil pada kewajiban apapun, kita tidak boleh berkonsultasi dengan
daging dan darah (manusia), Gal 1:15,16. Tak ada dalih boleh diijinkan terhadap
suatu ketaatan sekarang pada panggilan dari Kristus.].
2Tim 2:4 - “Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya
dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.”.
Gal 1:15-16 - “(15) Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan
ibuku dan memanggil aku oleh kasih karuniaNya, (16) berkenan menyatakan AnakNya
di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi,
maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;”.
KJV: ‘immediately
I conferred not with flesh and blood:’ [= segera aku tidak berkonsultasi dengan daging dan darah:].
Ul 33:8-9 - “(8) Tentang Lewi ia berkata: ‘Biarlah Tumim dan UrimMu menjadi kepunyaan orang
yang Kaukasihi, yang telah Kaucoba di Masa, dengan siapa Engkau berbantah dekat
mata air Meriba; (9) yang berkata tentang ayahnya
dan tentang ibunya: aku tidak mengindahkan mereka; ia yang tidak mau kenal
saudara-saudaranya dan acuh tak acuh terhadap anak-anaknya. Sebab orang-orang
Lewi itu berpegang pada firmanMu dan menjaga perjanjianMu;”.
Catatan: tentu saja Lewi / orang Lewi
itu tidak bersikap seperti itu terhadap keluarganya DALAM SEGALA KEADAAN,
TETAPI HANYA DALAM PERBANDINGAN ANTARA KEWAJIBAN MEREKA TERHADAP TUHAN DAN
KEWAJIBAN MEREKA TERHADAP KELUARGA!
Matthew Henry
(tentang Ul 33:9): “He commends the zeal
of this tribe for God when they sided with Moses (and so with God) against the
worshippers of the golden calf (Ex 32:26, &c.), and, being employed in
cutting off the ring-leaders in that wickedness, they did it impartially: the
best friends they had in the world, though as dear to them as their next
relations, they did not spare if they were idolaters. Note, Our regard to God
and to his glory ought always to prevail above our regard to any creature
whatsoever. And those who not only keep themselves pure from the common
iniquities of the times and places in which they live, but, as they are
capable, bear testimony against them, and stand up for God against the
evil-doers, shall have special marks of honour put upon them. ... And indeed
the office of the priests and Levites, which engaged their constant attendance,
at least in their turns, at God’s altar, laid them under a necessity of being
frequently absent from their families, which they could not take such care of,
nor make such provision for, as other Israelites might. This was the constant
self-denial they submitted to, that they might observe God’s word, and keep the
covenant of priesthood. Note, Those that are called to minister in holy things
must sit loose to the relations and interests that are dearest to them in this
world, and prefer the gratifying of
the best friend they have, Acts 21:13; 20:24.
Our Lord Jesus knew not his mother and his brethren when they would have taken
him off from his work, Matt 12:48.” [= Ia memuji semangat dari suku ini untuk Allah pada waktu
mereka berpihak kepada Musa (dan dengan demikian kepada Allah) terhadap
penyembah-penyembah dari lembu emas (Kel 32:26-dst), dan pada waktu dipekerjakan dalam melenyapkan / membunuh para
pemimpin dalam kejahatan itu, mereka melakukannya tanpa pandang bulu:
sahabat-sahabat terbaik yang mereka punyai dalam dunia, sekalipun sama
disayangi bagi mereka seperti keluarga dekat mereka, mereka tidak menyayangkan
jika orang-orang itu adalah penyembah-penyembah berhala. Perhatikan, Hormat /
perhatian kita kepada Allah dan pada kemuliaanNya harus selalu menang atas
hormat / perhatian kita kepada makhluk apapun. Dan mereka bukan hanya menjaga diri mereka sendiri murni dari
kejahatan umum dari waktu / jaman dan tempat dimana mereka hidup, tetapi
sebagaimana mereka mampu, memberi kesaksian menentang mereka, dan membela Allah
terhadap pembuat-pembuat kejahatan, akan mempunyai tanda kehormatan khusus yang
diberikan kepada mereka. ... Dan memang
jabatan imam-imam dan orang-orang Lewi, yang melibatkan pelayanan konstan
mereka, setidaknya pada waktu giliran mereka, di mezbah Allah, menempatkan
mereka di bawah suatu keharusan untuk sering absen dari keluarga mereka, yang
tidak bisa mereka pelihara, atau beri persediaan, seperti yang bisa dilakukan
oleh orang-orang Israel yang lain. Ini
adalah penyangkalan diri konstan terhadap mana mereka tunduk, supaya mereka
bisa memperhatikan / mentaati firman Allah, dan memelihara perjanjian imamat /
keimaman. Perhatikan, Mereka yang dipanggil untuk
melayani hal-hal kudus harus ‘mengabaikan’ hubungan dan kepentingan yang paling
mereka sayangi di dunia ini, dan lebih memilih pemuasan dari sahabat terbaik
yang mereka punyai, Kis 21:13; 20:24. Tuhan kita Yesus tidak
mengenal ibuNya dan saudara-saudaraNya pada waktu mereka mau mengambilNya dari
pekerjaanNya, Mat 12:48.].
Catatan: saya tak pasti tentang kata-kata ‘dan lebih memilih
pemuasan dari sahabat terbaik yang mereka punyai’. Apakah ada salah cetak, atau yang dimaksud
dengan ‘sahabat terbaik’ itu adalah Yesus. Saya condong pada yang terakhir,
khususnya karena ayat-ayat yang dijadikan referensi adalah Kis 21:13 dan Kis
20:24.
Kis 21:13 - “Tetapi Paulus menjawab: ‘Mengapa
kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini
rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena
nama Tuhan Yesus.’”.
Kis 20:24 - “Tetapi
aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis
akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku
untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.”.
Kel 32:26-28 - “(26)
maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: ‘Siapa yang
memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!’ Lalu berkumpullah kepadanya seluruh
bani Lewi. (27) Berkatalah ia kepada mereka: ‘Beginilah firman TUHAN, Allah
Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan
berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu
gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh
saudaranya dan temannya dan tetangganya.’ (28) Bani Lewi melakukan
seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang
dari bangsa itu.”.
Bdk. Ul 13:6-11 - “(6) Apabila saudaramu
laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau
isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk
engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak
dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu, (7) salah satu allah
bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari
padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi, (8) maka
janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah mendengarkan dia. Janganlah
engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani dia dan janganlah
menutupi salahnya, (9) tetapi bunuhlah dia! Pertama-tama tanganmu sendirilah
yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat. (10) Engkau harus
melempari dia dengan batu, sehingga mati, karena ia telah berikhtiar
menyesatkan engkau dari pada TUHAN, Allahmu, yang telah membawa engkau keluar
dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. (11) Maka seluruh orang Israel akan
mendengar dan menjadi takut, sehingga mereka tidak akan melakukan lagi
perbuatan jahat seperti itu di tengah-tengahmu.”.
Catatan: pembunuhan-pembunuhan / hukuman-hukuman mati seperti ini termasuk
dalam civil law [= undang-undang] yang hanya berlaku saat itu di tempat itu.
Tetapi prinsipnya tetap berlaku, yaitu kita harus menentang orang-orang yang
sesat / berusaha menyesatkan kita, tak peduli orang itu adalah keluarga dekat
atau sahabat terbaik kita!! Dalam gereja, harus diberlakukan siasat gerejani /
pengucilan terhadap orang-orang itu, tak peduli siapapun mereka adanya.
Bdk. Im 10:1-7 - “(1) Kemudian
anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya,
membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian
mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak
diperintahkanNya kepada mereka. (2) Maka keluarlah api dari hadapan
TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN. (3)
Berkatalah Musa kepada Harun: ‘Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang
karib kepadaKu Kunyatakan kekudusanKu, dan di muka seluruh bangsa itu akan
Kuperlihatkan kemuliaanKu.’ Dan Harun berdiam diri. (4) Kemudian Musa memanggil
Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia kepada
mereka: ‘Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat
kudus ke luar perkemahan.’ (5) Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya,
masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan Musa. (6) Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan
Itamar, anak-anak Harun: ‘Janganlah kamu berkabung dan janganlah kamu
berdukacita, supaya jangan kamu mati dan jangan TUHAN memurkai segenap umat
ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa Israel, merekalah yang
harus menangis karena api yang dinyalakan TUHAN itu. (7) Janganlah
kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena
minyak urapan TUHAN ada di atasmu.’ Mereka melakukan sesuai dengan perkataan
Musa.”.
Mat 12:46-50 - “(46) Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu,
ibuNya dan saudara-saudaraNya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. (47)
Maka seorang berkata kepadaNya: ‘Lihatlah, ibuMu dan saudara-saudaraMu ada di
luar dan berusaha menemui Engkau.’ (48) Tetapi jawab Yesus kepada orang yang
menyampaikan berita itu kepadaNya: ‘Siapa ibuKu? Dan siapa saudara-saudaraKu?’
(49) Lalu kataNya, sambil menunjuk ke arah murid-muridNya: ‘Ini ibuKu dan
saudara-saudaraKu! (50) Sebab siapapun yang melakukan kehendak BapaKu di sorga,
dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu.’”.
Calvin
(tentang Ul 33:9): “In the person of Aaron an example is set before all the Levites
for their imitation. And, first, he is said to have renounced his own flesh and
blood, in order that he might be more disencumbered for obeying God; and in
fact it is necessary that all the pastors of the Church should put off their
earthly affections, which would otherwise often keep them back from devoting
themselves entirely to God. ... Christ now requires the same thing of His
disciples, that sons should forget their fathers, and fathers their sons, and
husbands their wives, lest anything should retard their course, and prevent
them from earnestly advancing through life and death to the end to which they
are called. (Matthew 10:37.)”
[= Dalam diri Harun suatu contoh / teladan diletakkan di depan semua
orang-orang Lewi untuk diteladani. Dan pertama-tama, ia dikatakan telah
meninggalkan / melepaskan daging dan darahnya sendiri, supaya ia bisa lebih
tidak dibebani untuk mentaati Allah; dan dalam
faktanya / sebetulnya adalah perlu bahwa semua pendeta dari Gereja melepaskan /
menolak perasaan-perasaan / rasa sayang duniawi mereka, yang kalau tidak akan
sering mencegah mereka dari pembaktian diri mereka sendiri sepenuhnya kepada
Allah. ... Sekarang Kristus menuntut hal yang sama dari
murid-muridNya, bahwa anak harus melupakan ayah
mereka, dan ayah harus melupakan anak mereka, dan suami harus melupakan istri
mereka, supaya jangan apapun memperlambat perjalanan mereka, dan mencegah
mereka dari kemajuan dengan sungguh-sungguh melalui kehidupan dan kematian pada
tujuan pada mana mereka dipanggil. (Mat 10:37).] - hal 389.
Catatan: saya tak mengerti mengapa Calvin bicara
tentang Harun, karena kontext sama sekali tak bicara tentang Harun, tetapi
tentang Lewi.
c) Justru pengutamaan Allah, salah satunya
melalui pengutamaan pemberian persembahan persepuluhan, menjamin berkat Tuhan
sehingga keluarga kita bisa tercukupi! Dan sebaliknya, kalau kita menahan
persembahan persepuluhan karena kita mengutamakan keluarga, kita mengundang
hukuman / hajaran Tuhan, dalam persoalan keuangan (Mal 3:8-12). Ini sudah
dibahas dalam pelajaran yang lalu dan tidak akan saya ulangi di sini.
Apakah Russell Kelly tak
mempunyai iman bahwa Allah akan mencukupi orang Kristen dan keluarganya kalau
orang Kristen itu mengutamakan / mendahulukan Allah?
Mat 6:33 - “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”.
A. W. Pink: “When
the subject of tithing is brought before the Lord’s people, there are usually a
few who are ready to say, Well, I think it is a man’s duty to provide for his
own household, for his own family. Yes, so do I. Scripture says so. There is
nothing wrong in that. I go further. I believe it is perfectly proper for a young
Christian man to desire and to seek after an increasing income with which to
properly support his growing family, but if he is not a tither he has no
guarantee from God that his present income will even be maintained, let alone
enlarged. But the tither has that guarantee from God, as we shall
yet see, unless our eyes are shut. And then perhaps there are some who say, I
cannot afford to tithe, for I have made some investments which have turned out
very badly. Yes, and you are likely to meet with some worse ones if you
continue to rob God! My friends, you need Divine guidance in the matter of
investing, and God won’t give that guidance while you are walking contrary to
His revealed will in the matter of church finance. I am fully persuaded that in
the vast majority of cases, if not all (this may sound harsh: God’s Word is
piercing and condemning and rebuking and humbling) that where you have
children of God in middle life or in old age, who are in financial straits, it
is because they robbed God in their earlier years. Be not deceived: God is
not mocked! If they did not handle to His glory and use according to His
Word the money He did give them, then they must not be surprised if He
withholds from them now: see Jeremiah 5:25! There is a cause for every
effect. There is an explanation to all things right here in the Word of God,
too.” [= Pada waktu
pokok tentang persembahan persepuluhan dibawa di depan umat Tuhan, biasanya ada
beberapa orang yang siap untuk berkata, Saya pikir / kira adalah kewajiban
seorang laki-laki / manusia untuk memelihara / menyediakan untuk rumah
tangganya sendiri, untuk keluarganya sendiri. Ya, begitu juga dengan saya.
Kitab Suci berkata begitu. Tak ada yang salah dengan itu. Saya berjalan / maju
lebih jauh. Saya percaya adalah tepat secara sempurna bagi seorang pria muda
Kristen untuk menginginkan dan untuk mengusahakan suatu penghasilan yang
meningkat dengan mana untuk menyokong dengan benar keluarganya yang bertumbuh, tetapi jika ia bukan seorang pemberi persembahan persepuluhan
ia tidak mempunyai jaminan dari Allah bahwa penghasilannya saat ini akan
bertahan, apalagi bertambah besar. Tetapi
orang yang memberi persembahan persepuluhan mempunyai jaminan itu dari Allah,
seperti akan kita lihat, kecuali mata kita tertutup. Dan lalu mungkin ada
beberapa orang yang berkata, Saya tak bisa memberi persembahan persepuluhan,
karena saya telah membuat beberapa investasi yang telah berakhir dengan sangat
buruk. Ya, dan kamu sangat mungkin akan bertemu
dengan beberapa investasi yang lebih buruk jika kamu terus merampok Allah!
Sahabat-sahabatku, kamu membutuhkan bimbingan Ilahi dalam persoalan investasi,
dan Allah tidak akan memberikan bimbingan itu pada waktu kamu sedang berjalan
bertentangan dengan kehendakNya yang dinyatakan dalam persoalan keuangan
gereja. Saya
yakin sepenuhnya bahwa dalam mayoritas kasus, jika bukannya semua kasus (ini
bisa kedengaran keras: Firman Allah sedang menusuk dan mengecam dan mencela /
memarahi dan merendahkan) bahwa dimana kamu
mendapati anak-anak Allah dalam usia pertengahan atau usia tua, yang ada dalam
kesukaran keuangan, itu adalah karena mereka telah merampok Allah pada
tahun-tahun yang lebih awal. Jangan ditipu: Allah tak mau
dipermainkan! Jika mereka tidak menangani uang yang
Ia berikan kepada mereka bagi kemuliaanNya dan menggunakannya sesuai dengan
FirmanNya, maka mereka tidak boleh terkejut jika Ia menahan uang itu dari
mereka sekarang: lihat Yer 5:25! Di sana ada penyebab untuk setiap
akibat / hasil. Juga di sana ada penjelasan bagi segala sesuatu di sini dalam
Firman Allah.] - ‘Thiting’,
hal 15-16 (AGES).
Yer 5:23-25 - “(23)
Tetapi bangsa ini mempunyai hati yang selalu melawan dan memberontak; mereka
telah menyimpang dan menghilang. (24) Mereka tidak berkata dalam hatinya:
Baiklah kita takut akan TUHAN, Allah kita, yang memberi hujan pada waktunya,
hujan pada awal musim maupun hujan pada akhir musim, dan yang menjamin bagi
kita minggu-minggu yang tetap untuk panen. (25) Kesalahanmu menghalangi
semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu.”.
d) Sekarang, bagaimana dengan 1Tim 5:8 yang
digunakan oleh Russell Kelly?
1Tim 5:8 - “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak
saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang
yang tidak beriman.”.
Ayat ini sebetulnya hanya
memerintahkan orang Kristen untuk bertanggung jawab untuk pemeliharaan
keluarganya, dan sama sekali tidak ada petunjuk apapun untuk menomor-satukan
keluarga, apalagi mengutamakannya di atas Allah sendiri! Saya berpendapat bahwa
penafsiran Russell Kelly tentang ayat ini bukan suatu exegesis tetapi suatu eisegesis!
Ia berusaha memasukkan pandangannya ke dalam ayat ini, yang sebetulnya tidak
berbicara apa-apa tentang hukum yang baru dari Roh Kudus, pengutamaan keluarga
dan sebagainya.
Saya sendiri menganggap ayat ini
memang harus ditaati, tetapi dengan cara mentaati Mal 3, yaitu dengan
memberikan persembahan persepuluhan, sehingga berkat Tuhan akan menyebabkan
saya dan keluarga saya dicukupi oleh Tuhan!!!
-bersambung-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar