Saya
akan membahas sebuah tulisan dari internet, yang rasanya dikeluarkan
oleh kelompok Suhento / Steven Liauw, berkenaan dengan hari kematian
dan kebangkitan Yesus.
KAPAN
YESUS KRISTUS DISALIB?
Alkitab tidak menulis
bahwa Yesus Kristus disalib dan mati pada hari Jumat ataupun menulis
hari Rabu dalam Alkitab. Tulisan ini menjawab beberapa keberatan dari
golongan yang mempercayai Yesus disalib hari Jumat ataupun hari Rabu.
Dan dari kedua golongan ini seringkali kita jumpai perdebatan
diantara keduanya, atau bahkan menjawab tuduhan kalangan muslim yang
mempersoalkan lamanya Yesus disalib tiga hari-tiga malam :
Tanggapan
Budi Asali:
Jangan
ceroboh, tak ada yang berkata Yesus disalib
3 hari 3 malam. Mereka mengatakan Yesus mati
3 hari 3 malam! Di salib, Ia cuma sekitar 6 jam.
Tulisan
ini tidak menjawab keberatan dari golongan yang mempercayai Yesus
mati / disalib hari Rabu, tetapi hanya membahas keberatan dari
golongan yang mempercayai Yesus mati / disalib hari Jumat!
Matius, Markus, dan
Lukas hanya menulis
hari persiapan (Yunani:
παρασκευη
- paraskeuê), sedangkan Yohanes menulis bahwa Yesus Kristus
disalib pada
hari persiapan Paskah (
παρασκευη
του πασχα - paraskeuê tou paskha, Yohanes 19:14)
berarti
sehari
sebelum Pesakh (Paskah Yahudi) yang jatuh pada tanggal 14 bulan
Nisan.
* Matius 27:62
LAI TB,
Keesokan harinya, yaitu sesudah
hari persiapan,
datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama
menghadap Pilatus,
KJV,
Now the next
day, that followed the day of the preparation, the chief priests and
Pharisees came together unto Pilate,
TR,
τη
δε επαυριον ητις εστιν μετα την παρασκευην
συνηχθησαν οι αρχιερεις και οι φαρισαιοι
προς πιλατον
Translit,
tê
de epaurion êtis estin meta tên
paraskeuên sunêkhthêsan hoi
arkhiereis kai hoi pharisaioi pros pilaton
*
Markus 15:42
LAI TB,
Sementara
itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari
persiapan, yaitu hari menjelang
Sabat.
KJV,
And now when the even
was come, because it was the preparation, that is, the day before the
sabbath,
TR,
και ηδη οψιας
γενομενης επει ην παρασκευη ο εστιν
προσαββατον
Translit,
kai
êdê opsias genomenês epei ên paraskeuê
ho estin prosabbaton
* Lukas
23:54
LAI TB,
Hari itu adalah
hari persiapan
dan sabat hampir mulai.
KJV,
And
that day was the preparation, and the sabbath drew on.
TR,
και ημερα ην παρασκευη και
σαββατον επεφωσκεν
Translit,
kai
hêmera ên paraskeuê
kai sabbaton epephôsken
Bandingkan dengan :
*
Yohanes 19:14
LAI TB,
Hari itu ialah hari
persiapan Paskah, kira-kira jam
dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: "Inilah
rajamu!" KJV,
And it was the
preparation of the passover, and about the sixth hour: and he saith
unto the Jews, Behold your King!
HaBrit HaKhadasya,
VAYOMAR 'EL-HAYEHÛDÛM BA'EREV
HAPESAKH HAHÛ' KASYÂ'ÂH HASYISYÎT
HINÊH MALKEKHEM
TR,
ην δε
παρασκευη του πασχα ωρα δε ωσει εκτη
και λεγει τοις ιουδαιοις ιδε ο βασιλευς
υμων
Translit,
ên de paraskeuê
tou paskha hôra de hôsei hektê
kai legei tois ioudaiois ide ho basileus humôn
Yesus
Kristus disalib pada
hari Jumat adalah anggapan
sebagian orang karena menurut mereka hari persiapan itu adalah sehari
sebelum Sabat mingguan atau hari Sabtu, thus sehari sebelum hari
Sabtu adalah hari Jumat. Bagaimana pula dengan
hari persiapan
Paskah? Apakah Paskah Yahudi saat itu jatuh pada hari Sabtu?
Paskah Yahudi senantiasa
diusahakan tidak jatuh pada hari Sabtu, jika seandainya bakal jatuh
pada hari Sabtu, maka mereka akan menggeser hari tersebut dalam
penanggalan. Suatu ketika di tahun 2001 yang lalu bertepatan dengan
tahun Yahudi 5761, pernah terjadi hal serupa yaitu Paskah jatuh pada
Minggu sore, setelah Sabat Mingguan dan merupakan suatu hal yang
rumit, saling tabrakan, karena persiapan Paskah tidak dapat dilakukan
pada hari Sabat Sabtu, oleh karena itu persiapan Paskah justru
dilakukan pada hari Kamis.
Tanggapan
Budi Asali:
Apa
buktinya, baik tentang tradisi itu (Paskah diusahakan tidak jatuh
pada hari Sabtu) maupun tentang Paskah tahun 2001 itu? Dan kalau itu
memang terjadi, apakah orang-orang Yahudi itu melakukan secara benar?
Juga
penulis ini tadinya mempersoalkan tradisi Paskah kalau jatuh pada
hari Sabtu, tetapi yang dijadikan contoh tahun 2001 itu adalah Paskah
yang jatuh pada hari Minggu! Ini tidak cocok!
Kalau
Paskah jatuh pada hari Minggu maka memang persiapannya nabrak Sabat
Sabtu, tetapi kalau jatuh pada hari Sabat Sabtu, maka persiapannya
hari Jumat, dan sama sekali tak ada masalah dengan hal itu. Jadi,
adalah aneh kalau mereka mengusahakan supaya Paskah jangan jatuh pada
hari Sabat Sabtu.
Saya
berpendapat tradisi yang diberikan penulis ini tidak benar; yang
jelas berbeda dengan tradisi Yahudi yang saya dapatkan dari sumber
saya.
Sekarang
mari kita perhatikan dan bandingkan saat perayaan Paskah yang
dilakukan Yesus dengan murid-muridNya dan saat perayaan Paskah yang
dilakukan orang-orang Yahudi yang lain.
Yesus
dan para murid mengadakan Paskah pada
saat yang berbeda
dengan orang-orang Yahudi yang lain.
Yesus
makan paskah Yesus mulai disalib
Yesus mati
A
B
-------------|-----------------|----------------|-----------------|----------------|----------------|------------
18.00
24.00 6.00 12.00
18.00 24.00
Kamis---><----------------------------Jum’at-----------------------------><---------------Sabtu-----------
Yesus
dan murid-muridNya makan Paskah pada hari Kamis malam (bagi orang
Yahudi ini sudah termasuk hari Jum’at, karena pergantian hari bagi
mereka adalah pk 18.00! - lihat gambar di atas!).
Tetapi
dari Yoh 18:28 dan Yoh 19:14, terlihat bahwa pada saat
Yesus diadili (hari Jum’at), orang-orang Yahudi yang lain belum
makan Paskah.
Yoh
18:28 - “Maka
mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu
hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu,
supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka
hendak makan Paskah”.
Yoh
19:14 - “Hari
itu ialah hari
persiapan Paskah,
kira-kira jam
dua belas
(jam
6).
Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: ‘Inilah rajamu!’”.
Karena
itu jelas bahwa Yesus dan murid-muridNya memang makan Paskah sebelum
orang-orang yang lain. Tetapi berapa banyak perbedaan waktunya? Ada 2
pandangan:
a) Ada
orang-orang yang berpendapat bahwa orang-orang lain makan Paskah pada
titik A (lihat gambar di atas). Ini berarti bahwa sekalipun Yesus dan
murid-muridNya makan Paskah lebih dulu dari orang-orang lain, tetapi
Yesus tetap makan Paskah pada hari yang sama dengan mereka, yaitu
hari Jum’at.
Catatan:
karena saya takut gambar bergeser pada waktu dicopy ke komputer lain
atau dimasukkan ke internet, saya beri keterangan bahwa titik A
terletak pada hari Jumat antara pk 3 siang (saat Yesus mati) dan pk 6
sore (saat pergantian hari memasuki Sabat Sabtu.
b) Ada
juga penafsir yang menganggap bahwa orang-orang lain makan Paskah
pada titik B, yang sudah termasuk hari Sabtu (lihat gambar di atas).
Itu berarti bahwa Yesus dan murid-muridNya makan Paskah 1 hari lebih
dahulu dibandingkan dengan orang-orang yang lain.
Catatan:
titik B terletak pada hari Jumat malam, antara pk 18 dan pk 24. Jadi
bagi orang-orang Yahudi ini sudah masuk hari Sabtu. Kalau ini yang
benar, maka Yesus yang makan Paskah pada Kamis malam (Jumat bagi
orang Yahudi) mendahului 1 hari dibandingkan dengan orang-orang
Yahudi lain yang makan Paskah pada Jumat malam (Sabtu bagi
orang-orang Yahudi).
Kalau
yang kedua ini yang benar, apa alasan Yesus untuk makan Paskah 1 hari
lebih dulu dari orang-orang yang lain? Perlu diingat bahwa hari untuk
makan Paskah ditentukan oleh Tuhan sendiri (bdk. Kel 12:2-6
Im 23:5 Bil 9:4-5), dan karena itu tidak boleh diubah
semaunya sendiri.
Kel
12:2-6 - “(2)
‘Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan
menjadi bulan
pertama bagimu tiap-tiap tahun.
(3) Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada
tanggal sepuluh bulan ini
diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum
keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. (4) Tetapi
jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor
anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke
rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak
domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
(5) Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun;
kamu boleh ambil domba atau kambing. (6) Kamu harus mengurungnya
sampai hari
yang keempat belas bulan ini;
lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada
waktu senja”.
Im
23:5 - “Dalam
bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu,
pada
waktu senja,
ada Paskah bagi TUHAN”.
Bil 9:4-5
- “(4)
Lalu Musa menyuruh orang Israel merayakan Paskah. (5) Maka mereka
merayakan Paskah pada
bulan yang pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu,
pada
waktu senja,
di padang gurun Sinai; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada
Musa, demikianlah dilakukan orang Israel”.
Catatan:
kata ‘senja’
diterjemahkan ‘evening’
(= malam) oleh KJV/RSV. NIV/NASB: ‘twilight’
(= ).
Lalu
mengapa Yesus mengubahnya menjadi 1 hari lebih dulu? Ada orang yang
memberikan alasan: karena Yesus tahu bahwa sebentar lagi Ia akan
ditangkap, dan besoknya Ia sudah akan mati.
Tetapi
Calvin mengatakan bahwa adalah tradisi orang Yahudi, kalau suatu hari
raya terjadi pada hari Jum’at, maka supaya mereka tidak libur 2
hari berturut-turut (ingat bahwa hari Sabtu adalah hari Sabat / hari
libur), maka mereka mengundurkan perayaan hari raya itu 1 hari, dan
mereka menggabungkan hari raya itu dengan hari Sabat. Jadi mungkin
sekali bahwa pada saat itu Paskah seharusnya terjadi pada hari
Jum’at, tetapi orang-orang Yahudi mengundurkannya 1 hari dan
merayakannya pada hari Sabat / Sabtu. Tetapi Yesus tidak mau menuruti
tradisi yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, dan karena itu, Ia
tetap merayakan Paskah pada hari Jum’at.
Kalau
ini benar, maka dari sini kita bisa belajar bahwa Kristus berusaha
mentaati Firman Tuhan / hukum Taurat sampai yang sekecil-kecilnya
(bdk. Mat 5:17-19).
Calvin
(tentang Mat 27:16):
“But
hence arises a more difficult question. How did Christ observe that
ceremony on the day before the whole nation celebrated the public
passover? For John plainly affirms that the day on which Christ was
crucified was, among the Jews, the
preparation, not
of the Sabbath, but of the
passover, (John
19:14;) and that they did not enter into the hall of judgment, lest
they should be defiled, because next day they were to eat the
passover, (John 18:28.) I am aware that there are some who resort to
evasions, which do not, however, give them any relief; for no
sophistry can set aside the fact; that, on the day they crucified
Christ, they did not keep the feast, (when it would not have been
lawful to have any public executions) and that they had, at that the
a solemn preparation,
so
that they ate the passover after that Christ had been buried. It
comes now to be inquired, Why did Christ anticipate? For it must not
be supposed that, in this ceremony, he took any liberty which was at
variance with the prescriptions of the Law. As to the notion
entertained by some, that the Jews, through their eagerness to put
Christ to death, delayed the passover, it is ably refuted by Bucer,
and,
indeed, falls to the ground by its own absurdity. I have no doubt,
therefore, that Christ observed the day appointed by the Law, and
that the Jews followed a custom which had been long in use. First, it
is beyond a doubt that Christ was put to death on the day before the
Sabbath; for he was hastily buried before sunset in a
sepulcher which was at hand, (John
19:42,) because it was necessary to abstain from work after the
commencement of the evening. Now
it is universally admitted that, by an ancient custom, when the
passover and
other festivals happened on Friday, they were delayed till the
following day, because the people would have reckoned it hard to
abstain from work on two successive days.
The Jews maintain that this law was laid down immediately after the
return of the people from the Babylonish captivity, and that it was
done by a revelation from heaven, that they may not be thought to
have made any change, of their own accord, in the commandments of
God. Now if it was the custom, at that time, to join two festivals in
one,
(as
the Jews themselves admit, and as their ancient writings prove,) it
is a highly probable conjecture that Christ, who celebrated the
passover on the day before the Sabbath, observed the day prescribed
by the Law; for we know how careful he was not to depart from a
single iota of the Law. Having determined to be subject to the Law,
that he might deliver us from its yoke, he did not forget this
subjection at his latest hour; and therefore he would rather have
chosen to omit an outward ceremony, than to transgress the ordinance
which God had appointed, and thus lay himself open to the slanders of
wicked men. Even the Jews themselves unquestionably will not deny
that, whenever the Sabbath immediately followed the passover, it was
on one day, instead of both, that they abstained from work, and that
this was enjoined by the Rabbins. Hence it follows that Christ, in
departing from the ordinary custom, attempted nothing contrary to the
Law”
(= Merupakan sesuatu yang diakui secara universal bahwa, oleh suatu
tradisi / kebiasaan kuno, pada waktu Paskah dan hari-hari raya
lainnya terjadi pada hari Jumat, maka mereka ditunda sampai hari
berikutnya, karena orang-orang / bangsa itu menganggap berat / sukar
untuk tidak bekerja pada dua hari berturut-turut).
Catatan:
saya hanya menterjemahkan bagian yang saya garis-bawahi, yang menurut
Calvin merupakan tradisi Yahudi yang diakui secara universal. Tradisi
yang diberikan Calvin ini bertentangan frontal dengan tradisi yang
diberikan oleh penulis di atas. Penulis itu mengatakan orang-orang
Yahudi tak mau Paskah hari Sabtu, tetapi Calvin mengatakan mereka tak
mau Paskah hari Jumat, dan kalau jatuh pada hari Jumat mereka justru
mengundurkannya menjadi Sabtu!
Yang lebih rumit lagi adalah antara
membuang
KHÂMETS (ragi) dengan
KHÂMETS
yang digunakan untuk tiga jenis roti yang dimakan di hari Sabat
Sabtu. Di satu pihak
KHÂMETS tidak
boleh berada di dalam rumah di hari Paskah (lihat ketentuan Taurat/
Mitsvot tentang
KHÂMETS (ragi)
Mitsvot
120 - 126 ).
Di pihak lain
KHÅMETS
diperlukan untuk roti Sabat Sabtu yang disebut
KHÂLAH,
roti manis bercampur telur DAN RAGI. Benar-benar rumit, oleh karena
itulah maka para rabi Yahudi yang menyusun penanggalan Yahudi
senantiasa mengusahakan agar
PESAKH
(Paskah Yahudi) tidak jatuh bertepatan dengan Sabat Sabtu.
Tanggapan
Budi Asali:
Apa
yang dimaksudkan dengan ‘tiga jenis roti’ yang dimakan di hari
Sabat Sabtu??? Juga dari mana ada keharusan makan roti manis
bercampur telur dan ragi???
Saya
mencari dalam konkordansi dan tak dapat menemukan keharusan makan
roti yang beragi pada hari Sabat atau kapanpun! Juga saya tak bisa
menemukan tentang keharusan makan roti manis bercampur telur dan
ragi!
Yang
saya temukan dalam konkordansi tentang roti beragi hanyalah dalam Im
7:13 dan Amos 4:5, tetapi ini dilakukan dalam memberikan korban
syukur dan tak ada hubungannya dengan Sabat!
Im
7:13 -
“Ia
harus mempersembahkan persembahannya itu beserta dengan roti bundar
yang
beragi,
di samping korban syukur yang menjadi korban keselamatannya”.
Amos
4:5 -
“Bakarlah
korban syukur dari roti
yang beragi
dan maklumkanlah persembahan-persembahan sukarela; siarkanlah itu!
Sebab bukankah yang demikian kamu sukai, hai orang Israel?’
demikianlah firman Tuhan ALLAH”.
Juga
kalau kita melihat Kel 12:19-20 maka ragi hanya dilarang dalam
rumah
dan pemberian korban syukur jelas tak dilakukan di
dalam rumah!
Kel
12:19-20 -
“(19)
Tujuh hari lamanya tidak boleh ada ragi dalam
rumahmu,
sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, orang itu harus
dilenyapkan dari antara jemaah Israel, baik ia orang asing, baik ia
orang asli. (20) Sesuatu apapun yang beragi tidak boleh kamu makan;
kamu makanlah roti yang tidak beragi di
segala tempat kediamanmu.’”.
Jewish
New Testament Commentary:
“The
first day for matzah
(‘unleavened bread’). Pesach
is also known as the Festival of Matzah
because an essential element in it is eating only unleavened bread
throughout its seven days (Exodus 12:15-20). Furthermore, during that
period, ‘no chametz
[yeast, leaven] must be found in your houses’ (Exodus 12:19).
Traditionally, the day before the Festival begins is the day when the
last chametz
must be removed from
the house
and burned, and from that moment on the only bread found in the house
will be matzah”
[= Hari pertama untuk MATZAH (‘roti tak beragi’). Paskah juga
dikenal sebagai hari raya roti tak beragi karena suatu elemen yang
hakiki / penting di dalamnya adalah makan hanya roti tidak beragi
selama 7 hari (Kel 12:15-20). Selanjutnya, selama masa itu, ‘tak
ada CHAMETZ (ragi) boleh ditemukan dalam rumah-rumahmu’ (Kel
12:19). Secara tradisionil, hari sebelum hari raya itu dimulai adalah
hari dimana ragi yang terakhir harus disingkirkan dari rumah dan
dibakar, dan sejak saat itu roti yang ditemukan dalam rumah hanyalah
roti tidak beragi].
Catatan:
perhatikan bahwa buku tafsiran ini ditulis oleh orang Yahudi
Kristen!
Kesimpulan
tentang hal ini: tak ada problem berkenaan dengan roti beragi atau
tak beragi kalau Paskah terjadi pada hari Sabat Sabtu!
* Keluaran
12:15
LAI TB, Kamu makanlah roti
yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada hari pertamapun kamu
buanglah segala ragi
dari rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, dari
hari pertama sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan dari
antara Israel. KJV, Seven days shall
ye eat unleavened bread; even the first day ye shall put away leaven
out of your houses: for whosoever eateth leavened bread from the
first day until the seventh day, that soul shall be cut off from
Israel. Hebrew,
שִׁבְעַת
יָמִים מַצֹּות תֹּאכֵלוּ אַךְ בַּיֹּום
הָרִאשֹׁון תַּשְׁבִּיתוּ שְּׂאֹר
מִבָּתֵּיכֶם כִּי ׀ כָּל־אֹכֵל חָמֵץ
וְנִכְרְתָה הַנֶּפֶשׁ הַהִוא מִיִּשְׂרָאֵל
מִיֹּום הָרִאשֹׁן עַד־יֹום הַשְּׁבִעִֽי׃
Translit,
SYIV'AT YÂMÎM MATSÔT TO'KHÊLÛ 'AKH BAYÔM HÂRI'SYÔN TASYBÎTÛ
SE'OR MIBÂTÊYKHEM KÎ
KOL-'OKHÊL KHÂMÊTS VENIKHRETÂH HANEFESY HAHIV' MÎYISRÂ'ÊL
MÎYÔM HÂRI'SYON 'AD-YÔM HASYEVI'Î
Dengan
perkataan lain, Paskah Yahudi bukan hari Sabtu (Sabat Mingguan), dan
hari persiapan Paskah tentu saja bukan hari Jumat.
Jika
seandainya Yesus Kristus disalib dan mati pada hari Jumat, kapan
wanita-wanita menurut ayat di bawah ini membeli dan menyiapkan
rempah-rempah?
* Markus 16:1
LAI TB, Setelah lewat
hari Sabat, Maria Magdalena dan
Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke
kubur dan meminyaki Yesus.
KJV, And
when the sabbath was past, Mary Magdalene, and Mary the mother of
James, and Salome, had bought sweet spices, that they might come and
anoint him.
TR, και διαγενομενου
του σαββατου μαρια η μαγδαληνη και μαρια
η του ιακωβου και σαλωμη ηγορασαν αρωματα
ινα ελθουσαι αλειψωσιν αυτον
Translit, kai diagenomenou
tou sabbatou maria hê magdalênê
kai maria hê tou iakôbou kai salômê êgorasan arômata hina
elthousai aleipsôsin auton
Note:
"διαγενομενου
του σαββατου ; diagenomenou tou sabbatou, kata
"διαγενομενου - diagenomenou
adalah bentuk aorist kedua, deponen medial, partisip dari kata
"διαγιομαι - diaginomai",
melewati. Contoh lain:
* Kisah Para
Rasul 25:13
LAI TB, Beberapa
hari kemudian
datanglah raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan
kunjungan kehormatan kepada Festus.
KJV, And
after certain days king Agrippa and Bernice came unto Caesarea to
salute Festus.
TR, ημερων δε
διαγενομενων τινων αγριππας ο βασιλευς
και βερνικη κατηντησαν εις καισαρειαν
ασπασομενοι τον φηστον
Translit,
hêmerôn de diagenomenôn
tinôn agrippas ho basileus kai bernikê katêntêsan eis kaisareian
aspasomenoi ton phêston
Jika seandainya hari Sabat
yang dimaksud adalah Sabtu, maka wanita-wanita itu membeli
rempah-rempah di antara Sabtu sore hingga Minggu sore, karena ditulis
setelah lewat hari Sabat, "διαγενομενου
του σαββατου ; diagenomenou tou sabbatou. Hari
Minggu menurut kalangan Yahudi dimulai sejak Sabtu sore setelah
matahari terbenam hingga Minggu sore. Jadi, mereka shopping di malam
Minggu.
* Lukas 23:56
LAI
TB, Dan setelah pulang, mereka menyediakan
rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari
Sabat mereka beristirahat
menurut hukum Taurat,
KJV, And they
returned, and prepared spices and ointments; and rested the sabbath
day according to the commandment.
TR, υποστρεψασαι
δε ητοιμασαν αρωματα και μυρα και το
μεν σαββατον ησυχασαν κατα την εντολην
Translit, hupostrepsasai de hêtoimasan
arômata kai mura kai to men sabbaton
êsukhasan kata tên entolên
Kali ini timbul masalah baru, ternyata mereka menyediakan
("ητοιμαζω - hetoimazô",
dapat saja mencakup makna membeli) rempah-rempah
setelah pulang dari Golgota, dan pada hari Sabat (jika seandainya
adalah hari Sabtu), ternyata mereka beristirahat. Jadi, membeli
rempah-rempah sebelum hari Sabat.
Pertanyaan, kapan
mereka membeli rempah-rempah, sebelum hari Sabat
(menurut Lukas) atau sesudah hari Sabat (menurut
Markus)?
Markus menulis bahwa para wanita membeli rempah-rempah
setelah hari Sabat, jika Sabat dimaksud adalah Sabtu,
berarti mereka membeli rempah-rempah antara Sabtu sore mingga Minggu
sore, sedangkan Yesus Kristus sudah bangkit di Minggu pagi.
Perhitungan hari Yahudi adalah sejak matahari terbenam hari yang
bersangkutan hingga matahari terbenam keesokan harinya. Sabat
mingguan dimulai sejak Jumat sore hingga Sabtu sore.
Lukas pula
menulis bahwa para wanita itu mempersiapkan (termasuk
dalam pengertian membeli) rempah-rempah setelah
pulang dari Golgota, dan mereka beristirahat pada hari
Sabat. Jadi, mereka membeli rempah-rempah itu sebelum hari
Sabat, atau antara tenggang waktu sebelum Jumat sore.
Tanggapan
Budi Asali:
Penulis
itu menafsirkan bahwa kata ‘menyediakan’ dalam Luk 23:56 dapat
mencakup makna ‘membeli’. Ia sendiri menggunakan kata ‘dapat’,
berarti ‘tidak pasti’, lalu mengapa ia tidak memperhitungkan
alternatif sebaliknya?
Kalau
saya melihat dalam Bible Works 7 maka dalam bahasa Yunaninya kata
‘menyediakan’ itu artinya memang ‘menyediakan’, dan harus
dibedakan dengan ‘membeli’!
Jumat sore hingga Sabtu sore
adalah Sabat Mingguan, tidak boleh berbelanja. Maka, para wanita
itu tidak membeli rempah-rempah di antara tenggang waktu itu.
Jika
kedua ayat di atas dipadukan, kemudian ditafsirkan bahwa Sabat
dimaksud adalah hari Sabtu, maka kedua ayat ini bakal bertentangan
satu sama lain, karena di satu pihak mereka membeli rempah-rempah
sebelum hari Sabtu, di pihak lain mereka membeli
rempah-rempah setelah hari Sabtu.
Tanggapan
Budi Asali:
Ini
saya tak setuju lagi. Kapan mereka membeli rempah-rempah?
Mark
16:1 -
“Setelah
lewat hari Sabat,
Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli
rempah-rempah
untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus”.
Untuk
kata ‘membeli’
dalam Mark 16:1, KJV menterjemahkan dalam bentuk past
perfect
‘had
bought’
(= telah membeli). Tetapi RSV/NIV/NASB/ASV/NKJV menterjemahkan
‘bought’,
karena tense yang digunakan memang adalah aorist / past
/ lampau. Rupanya KJV mengubahnya menjadi bentuk past
perfect
untuk menyesuaikan dengan cerita versi Lukas di bawah ini.
Luk 23:55-24:1
-
“(23:55)
Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari
Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana
mayatNya dibaringkan. (23:56) Dan setelah pulang, mereka
menyediakan rempah-rempah dan minyak mur.
Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat, (24:1)
tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke
kubur membawa
rempah-rempah yang telah disediakan mereka”.
Jamieson,
Fausset & Brown mengatakan bahwa KJV mungkin bisa dibenarkan,
karena dari cerita Lukas, mereka sudah menyediakan rempah-rempah dan
minyak mur itu sebelum Sabat, atau setelah mereka menguburkan Yesus.
Jadi, mungkin itu terjadi pada Jumat sore sebelum pk 6 sore. Dan
setelah Sabat, pada minggu pagi mereka hanya membawa apa yang telah
mereka siapkan sebelumnya itu ke kubur Yesus.
Calvin
menganggap bahwa Markus tidak menceritakan cerita ini secara akurat
dalam persoalan waktu. Tetapi apakah ini tak berarti menyalahkan
Alkitab?
J.
A. Alexander (hal 434) mengatakan bahwa Luk 23:56, tidak secara
jelas menunjukkan kapan perempuan-perempuan itu membeli rempah-rempah
itu. Bisa sebelum Sabat mulai, bisa juga sesudah Sabat selesai, dan
kalau yang kedua ini yang benar, maka cerita Lukas menjadi sama
dengan cerita Markus. Harus diingat bahwa Lukas memang sering
menceritakan tanpa mempedulikan khronologis, misalnya dalam Luk
4:1-13, dimana ia membalik pencobaan kedua dan ketiga (bdk. Mat
4:1-11).
Bisa
juga kita membedakan kata ‘membeli’
dalam Mark 16:1 dengan kata ‘menyediakan’
dalam Luk 23:56. Jadi, mungkin mereka sudah menyediakan
sebelum Sabat (ini yang diceritakan oleh Lukas), tetapi setelah Sabat
mereka membeli
lagi apa yang mereka anggap masih kurang (ini yang diceritakan oleh
Markus).
Mengapa terjadi pertentangan?
Pertentangan itu terjadi karena hanya ada satu hari
Sabat, tetapi jika ada dua hari Sabat, niscaya tidak
akan terjadi pertentangan.
PESAKH
atau Paskah Yahudi merupakan hari Sabat yang tidak
jatuh pada hari Sabtu. Berdasarkan penelitian sebagian pakar Alkitab,
Paskah Yahudi di zaman itu jatuh pada hari Rabu, tanggal 14 bulan
Nisan. Maka, Rabu sore hingga Kamis sore adalah Sabat Paskah. Dengan
demikian maka cerita menurut Markus dan Lukas dapat dirangkum begini:
Tanggapan
Budi Asali:
Berdasarkan
penelitian sebagian pakar Alkitab? Pakar yang mana? Penelitian apa?
Mana buktinya? Seandainya Natal bisa diketahui saatnya / tahunnya,
maka mungkin sekali bisa dihitung kapan Paskah pada jaman Yesus itu.
Tetapi karena dalam faktanya Natal tak diketahui bukan hanya tanggal
dan bulannya, tetapi juga tahunnya, maka mustahil bisa meneliti
Paskah saat itu jatuh pada hari apa!
Dan
seandainya Paskahnya jatuh pada hari Rabu, lalu kapan Yesus
merayakan Paskah? Hari Selasa?
Satu
hal yang terlihat dipaksakan adalah: kata penulis ini Paskah itu
jatuh pada hari Rabu, tetapi istirahatnya (Sabat Paskah) adalah Rabu
sore sampai Kamis sore. Itu hari Kamis! Jadi, Paskahnya Rabu atau
Kamis? Sabatnya / istirahatnya harus pada hari Paskah itu sendiri!!!
Juga
kalau Paskah dianggap sebagai Sabat dan itu adalah hari Rabu, lalu
bagaimana penulis ini menafsirkan ayat-ayat yang menunjukkan bahwa
hari setelah Sabat itu adalah hari pertama dalam minggu itu, yang
berarti hari Minggu??
Mat
28:1 -
“Setelah
hari Sabat lewat,
menjelang menyingsingnya fajar pada
hari pertama minggu itu,
pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu”.
Mark
16:1-2 -
“(1) Setelah
lewat hari Sabat,
Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli
rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. (2) Dan
pagi-pagi benar pada
hari pertama minggu itu,
setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur”.
Sekalipun
saya tahu bahwa hari-hari raya Yahudi sering disebut sebagai ‘Sabat’
seperti dalam Kol 2:16, tetapi dari ayat-ayat di atas sudah kelewat
jelas bahwa Sabat ini adalah Sabat yang umum, yaitu hari Sabtu!
Juga
kalau Paskah dan kematian Yesus terjadi hari Rabu, apa alasannya
perempuan-perempuan itu beristirahat? Kalau Paskah dan kematian Yesus
jatuh pada hari Jumat, maka Jumat sore pk 18 sudah termasuk Sabtu dan
itu hari Sabat, sehingga mereka memang harus beristirahat. Tetapi
kalau Paskah dan kematian Yesus jatuh pada hari Rabu, apa alasannya
sehingga mulai sorenya (pk 18) mereka beristirahat?
Luk
23:56-24:1 -
“(23:56) Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan
minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka
beristirahat menurut hukum Taurat,
(24:1) tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka
pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka”.
Jelas
bahwa peristiwanya sebetulnya adalah sebagai berikut: Jumat pk 3
siang Yesus mati, lalu mayat diturunkan, dan diberi rempah-rempah
seadanya dan dikuburkan, lalu Jumat sore pk 18, itu sudah masuk Sabtu
(Sabat) dan karena itu mereka harus beristirahat. Sabtu sore
sebetulnya sudah bisa memberikan rempah-rempah lagi, tetapi mungkin
dianggap terlalu malam, maka hal itu dilakukan minggu pagi!
1. Rabu pagi hingga sore, Yesus
Kristus disalib, 'EREV PESAKH
2. Rabu sore hingga Kamis sore,
PESAKH (Paskah Yahudi) disebut juga SYÂBAT GADÔL, sabat besar.
3.
Kamis sore hingga Jumat sore, para wanita membeli rempah-rempah
setelah Sabat Paskah (Markus 16:1) tetapi sebelum
Sabat Mingguan (Sabtu).
4. Jumat sore hingga Sabtu sore, Sabat
Mingguan (Sabtu), para wanita beristirahat (Lukas 23:56).
5.
Sabtu sore hingga Minggu sore, Yesus Kristus bangkit.
Tanggapan
Budi Asali:
Seperti
di atas sudah saya katakan, ada sesuatu yang sangat tak cocok di
point no 2. Yesus tersalib harus pada Paskah, makanya Ia disebut anak
domba Paskah (1Kor 5:7)
Rangkuman di atas membuktikan perkataan
Yesus Kristus dalam Matius 12:40, "Sebab seperti Yunus tinggal
di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga
Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga
malam." Tenggang waktu antara Rabu sore dengan Sabtu
sore merupakan tenggang waktu tiga hari dan tiga malam.
24 jam
pertama, Rabu sore hingga Kamis sore;
24 jam kedua: Kamis sore
hingga Jumat sore;
24 jam ketiga: Jumat sore hingga Sabtu sore.
Tanggapan
Budi Asali:
Sama
sekali tak perlu dilakukan penghitungan hari seperti itu, karena bagi
mereka tradisinya untuk mengatakan ‘3 hari’, bahkan ‘3 hari 3
malam’, adalah ‘sebagian dari hari pertama, seluruh hari kedua,
dan sebagian hari ketiga’.
Contoh:
1. Ester 4:16-5:1
-
“(4:16)
‘Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan
dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga
hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang.
Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan
kemudian aku akan masuk menghadap raja,
sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati,
biarlah aku mati.’ (4:17) Maka pergilah Mordekhai dan
diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya. (5:1)
Pada
hari yang ketiga
Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam
istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas
takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu”.
Perhatikan
bahwa Ester 4:16 mengatakan bahwa orang-orang Yahudi itu diminta
untuk berpuasa 3 hari penuh, kemudian Ester akan menghadap raja.
Tetapi Ester 5:1 mengatakan ‘pada
hari yang ketiga’
(bukan ‘setelah
hari ketiga’),
Ester sudah menghadap raja. Ini menunjukkan bahwa pada hari ke 3
mereka hanya berpuasa dalam sebagian dari hari itu, tetapi toh
dianggap sebagai satu hari penuh.
2. Kej
42:17-18 -
“(17)
Dan dimasukkannyalah mereka bersama-sama ke dalam tahanan tiga
hari lamanya.
(18) Pada
hari yang ketiga
berkatalah Yusuf kepada mereka: ‘Buatlah begini, maka kamu akan
tetap hidup, aku takut akan Allah”.
Penjelasannya
sama dengan tentang Ester di atas.
3. Mat
27:63-64 -
“(63)
dan mereka berkata: ‘Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu
sewaktu hidupNya berkata: Sesudah
tiga hari
Aku akan bangkit. (64) Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur
itu sampai
hari yang ketiga;
jikalau tidak, murid-muridNya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu
mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati,
sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari
pada yang pertama.’”.
Penjelasannya
sama dengan yang di atas.
4. 2Taw
10:5,12 -
“(5)
Tetapi ia menjawab mereka: ‘Datanglah kembali kepadaku lusa.’
Lalu pergilah rakyat itu. ... (12) Lusanya
datanglah Yerobeam dengan segenap rakyat kepada Rehabeam, seperti
yang dikatakan raja: ‘Kembalilah kepadaku lusa.’”.
KJV:
‘after
three days ... on the third day ... on the third day’
(= setelah 3 hari ... pada hari yang ke 3 ... pada hari yang ke 3).
RSV:
‘in
three days ... the third day ... the third day’
(= dalam 3 hari ... hari yang ke 3 ... hari yang ke 3).
NIV:
‘in
three days ... three days later ... in three days’
(= dalam 3 hari ... 3 hari lagi ... dalam 3 hari).
NASB:
‘in
three days ... on the third day ... on the third day’
(= dalam 3 hari ... pada hari ke 3 ... pada hari ke 3).
Yesus
mati hari Jum’at. Biarpun Ia mati hari Jum’at pada 15.00, tetapi
Jum’at pk 15.00-18.00 (hanya 3 jam) dianggap / dihitung sebagai
satu hari. Seluruh hari Sabtu Ia ada dalam kubur, dan itu dianggap /
dihitung sebagai hari kedua. Lalu sebagian dari hari Minggu (pk 18.00
- pk 4 atau 5 pagi, ini hanya kira-kira 10 atau 11 jam) Ia masih ada
dalam kubur dan itu dianggap sebagai hari ketiga. Jadi, kata-kata
Yesus dalam Mat 12:40 cocok dengan apa yang Ia alami.
Satu
hal yang harus diperhatikan adalah: orang-orang Yahudi tidak
menganggap bahwa kata-kata Yesus dalam Mat 12:40 tidak cocok dengan
fakta bahwa Yesus mati / ada dalam kubur hanya sekitar 37-38 jam.
Kalau mereka menganggap tidak cocok, pasti mereka akan menuduh Yesus
sebagai pendusta / nabi palsu karena nubuat / kata-kataNya salah.
Barnes’
Notes (tentang Mat 12:40):
“‘Three
days and three nights.’ It will be seen in the account of the
resurrection of Christ that he was in the grave but two nights and a
part of three days. See Matt 28:6. This computation is, however,
strictly in accordance with the Jewish mode of reckoning. If
it had ‘not’ been, the Jews would have understood it, and would
have charged our Saviour as being a false prophet, for it was well
known to them that he had spoken this prophecy, Matt 27:63. Such a
charge, however, was never made”
(= ‘Tiga hari dan tiga malam’. Akan terlihat dalam cerita tentang
kebangkitan Kristus bahwa Ia ada dalam kubur hanya dua malam dan
sebagian dari 3 hari. Lihat Mat 28:6. Tetapi perhitungan ini secara
ketat sesuai dengan cara perhitungan Yahudi. Seandainya
tidak demikian, orang-orang Yahudi akan sudah mengertinya, dan akan
sudah menuduh Juruselamat kita sebagai seorang nabi palsu, karena
mereka tahu bahwa Ia telah mengucapkan nubuat ini, Mat 27:63. Tetapi
tuduhan seperti itu tidak pernah dibuat;
dan karena itu adalah jelas bahwa apa yang dimaksud oleh ramalan ini
tercapai / digenapi).
Oleh karena Sabat Mingguan berakhir
pada petang hari, maka Sabtu malam sudah mulai hari pertama. Yesus
Kristus bangkit pada hari pertama, entah pada jam berapa, mungkin
tengah malam. Yang jelas adalah pada waktu fajar, para wanita yang
datang ke kubur-Nya, mereka menemukan kubur yang kosong. YESUS
KRISTUS SUDAH BANGKIT.
Tanggapan
Budi Asali:
Kok
bisa tak tahu jam berapa? Tadi di atas penulis ini menekankan ‘3
hari 3 malam’ berarti 72 jam!
Di
atas penulis ini mengatakan bahwa Yesus bangkit antara Sabtu sore
sampai minggu sore, jadi tetap hari Minggu. Tetapi ini berarti Ia
dalam kubur selama lebih
dari 72 jam.
Alkitab
mengatakan bahwa Yesus mati pk 3 siang.
Mark
15:34-37 -
“(34) Dan pada jam
tiga
berserulah Yesus dengan suara nyaring: ‘Eloi, Eloi, lama
sabakhtani?’, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku? (35) Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di
situ berkata: ‘Lihat, Ia memanggil Elia.’ (36) Maka datanglah
seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu
mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta
berkata: ‘Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk
menurunkan Dia.’ (37) Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring
dan menyerahkan
nyawaNya”.
Kalau
antara Mark 15:34 dan Mark 15:37 dianggap ada jangka waktu tertentu,
maka Ia mati setelah pk 3 siang, tetapi tidak mungkin melewati pk 6
sore, karena itu akan masuk hari berikutnya, dan tak ada waktu bagi
Nikodemus dsb untuk menurunkan mayatNya, memberi rempah-rempah dan
sebagainya.
Kalau
ini ditambah dengan 72 jam dalam kubur, maka Yesus bangkit hari Sabtu
antara pk 15 - pk 18. Baik hitungan Yahudi atau Romawi, ini tetap
hari Sabtu, bukan Minggu.
Tetapi
Alkitab secara sangat jelas menyatakan bahwa Yesus bangkit pada hari
pertama dalam minggu itu, dan itu jelas hari Minggu!
Mat
28:1 -
“Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada
hari pertama minggu itu,
pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu”.
Mark
16:1-2 -
“(1) Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu
Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan
meminyaki Yesus. (2) Dan pagi-pagi benar pada
hari pertama minggu itu,
setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur”.
Luk
24:1 - “tetapi
pagi-pagi benar pada
hari pertama minggu itu
mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan
mereka”.
Yoh
20:1 -
“Pada
hari pertama minggu itu,
pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke
kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur”.
Meskipun ada dua versi tentang hari
kematian Yesus Kristus yaitu Rabu dan Jumat, namun hal itu bukan
mengurangi arti dan tujuan wafat atau kematian Yesus Kristus. Yang
jelas bahwa Kristus sudah datang. Dengan datangnya Anak Domba Allah
yang sudah dikorbankan, maka perayaan PESAKH
Yahudi tidak diperlukan lagi, karena wujud dari apa yang dibayangkan
oleh Anak Domba Paskah itu sudah datang dan menyelesaikan misi
keselamatan-Nya. Tidak penting untuk memperdebatkan pada hari apa Dia
wafat, sebaga (sebab?) yang perlu diketahui adalah bahwa Dia sudah
wafat, kita dapat memperingatinya pada hari apa pun juga
seperti halnya kita dapat mengadakan Perjamuan Kudus kapan saja untuk
memperingati kematian-Nya .
Demikian juga Ia mengambil cawan,
sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini
adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah
ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
(1 Korintus 11:25, TB-LAI)
Jakarta, April 2006
Disalin
dari :
Yohannes/ Biblika
Tanggapan
Budi Asali:
Tulisan
ini sedikitpun tak menggoyahkan kepercayaan saya bahwa Yesus mati
pada hari Jumat (Jumat Agung) dan bangkit pada hari Minggu dini hari
(Paskah / Easter). Saya yakin bahwa argumentasi-argumentasi saya di
atas sudah cukup kuat dan jelas. Tetapi ada beberapa hal yang ingin
saya tambahkan:
1) Tulisan
ini sekalipun menggunakan banyak bahasa Inggris, Ibrani dan Yunani,
sehingga
kelihatannya sangat akademis, tetapi sebetulnya tak ada perlunya
karena sebetulnya argumentasinya hanya bertumpu pada hal-hal yang tak
ada buktinya,
yaitu:
a) Tradisi
yang menurut saya salah, yaitu bahwa Paskah tak boleh jatuh pada hari
Sabtu.
b) Tentang
Sabat tahun 2001.
c) Penyelidikan
sebagian pakar Alkitab bahwa Paskah pada jaman Yesus itu jatuh pada
hari Rabu.
d) Keharusan
menggunakan roti manis dengan telur dan
ragi
pada hari Sabat, yang tak pernah ada dalam Alkitab!
Jadi,
bagian yang menggunakan bahasa Inggris, Ibrani dan Yunani itu
sebetulnya hanya ‘kembangan’ saja sebagai kedok, seakan-akan
tulisan ini sangat akademis!
2) Selama
hampir 2000 tahun semua ahli Alkitab di seluruh dunia (ahli
theologia, para penafsir dsb) sepakat bahwa Yesus mati pada hari
Jumat, dan bangkit pada hari Minggu. Memangnya mereka bodoh semua?
Tahu-tahu di abad 21 ada yang menemukan teori baru, seakan-akan
mereka semua salah? Jadi, istilah yang sudah begitu umum seperti
‘Good
Friday’
/ ‘Jumat Agung’ harus diganti menjadi ‘Good
Wednesday’
/ ‘Rabu Agung’?
3) Memang
Penulis ini tidak memastikan teorinya itu, dan memang persoalan hari
sebetulnya tidak terlalu penting, yang penting adalah fakta /
peristiwa itu sendiri.
Bdk.
Ro 14:5-6 -
“(5) Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada
hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja.
Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri. (6)
Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya
untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia
mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya
untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah”.
Tetapi
dalam hal ini saya tidak sependapat kalau semua orang boleh merayakan
hari kematian dan kebangkitan Yesus kapan saja. Berbeda dengan Natal
yang memang tak bisa diketahui kapan terjadinya (jangankan tanggal
dan bulannya, tahunnyapun tidak pasti!), tetapi hari kematian dan
kebangkitan Kristus bisa diketahui dengan pasti saatnya, biarpun
harus dengan penanggalan Yahudi. Jadi, tulisan
ini bisa membuat kekacauan di antara orang-orang Kristen,
dan memang sudah terjadi kekacauan seperti itu, karena saya tahu
dengan pasti bahwa sekarang ada orang-orang Kristen / gereja-gereja
yang merayakan hari kematian dan kebangkitan Yesus bukan pada Jumat
Agung maupun Paskah / Easter tetapi pada hari lain. Kelihatannya
hal kecil, tetapi bisa menimbulkan perpecahan!
-AMIN-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar