LUKAS 14:15-24
Luk 14:15-24 - “(15)
Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus:
‘Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.’ (16) Tetapi Yesus
berkata kepadanya: ‘Ada
seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang. (17)
Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para
undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap. (18) Tetapi mereka
bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli
ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. (19) Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri
dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan. (20) Yang lain lagi
berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang. (21) Maka
kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu
murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke
segala jalan dan lorong kota
dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang
buta dan orang-orang lumpuh. (22) Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang
tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada
tempat. (23) Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan
lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku
harus penuh. (24) Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorangpun dari
orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuanKu.’”.
Pada saat itu, kalau orang mau mengadakan
pesta, maka jauh hari sebelum pesta itu diadakan, undangan sudah dikirimkan
kepada para tamu. Dalam undangan itu sudah ditetapkan tempat pesta itu dan juga
tanggal pada saat pesta itu akan diadakan. Tetapi jam pesta tidak
diberitahukan. Lalu orang yang mengadakan pesta itu mengadakan segala persiapan
untuk pesta. Setelah persiapan untuk pesta itu siap (pada tanggal yang sudah
ditentukan), maka orang yang mengadakan
pesta itu mengirim hamba-hambanya untuk mengundang (undangan ke dua)
orang-orang yang tadinya telah diundang untuk datang. Hal ini sebetulnya bisa
terlihat pada ay 17 tetapi Kitab Suci bahasa Indonesia tidak menunjukkan
hal itu.
Ay 17: “Menjelang
perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan:
Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.”.
KJV: ‘to
them that were bidden’ [= kepada mereka yang telah diundang].
RSV: ‘to
those who had been invited’ [= kepada mereka yang telah diundang].
NIV: ‘those
who had been invited’ [= mereka yang telah diundang].
NASB: ‘to
those who had been invited’ [= kepada mereka yang telah diundang].
Hanya KJV yang menggunakan bentuk past tense
biasa, sedangkan RSV/NIV/NASB menggunakan past perfect tense. Penggunaan bentuk
‘past perfect tense’ (had been invited) menunjukkan bahwa
orang-orang itu sudah mendapat undangan sebelum hamba itu memberitahukan bahwa
pesta telah siap.
Bandingkan dengan Ester 5:8 (undangan
pertama) dan Ester 6:14 (undangan ke dua).
Ester 5:8 - “Jikalau
hamba mendapat kasih raja, dan jikalau baik pada pemandangan raja mengabulkan
permintaan serta memenuhi keinginan hamba, datang pulalah kiranya raja
dengan Haman ke perjamuan yang akan hamba adakan bagi raja dan Haman; maka
besok akan hamba lakukan yang dikehendaki raja.’”.
Ester 6:14 - “Selagi
mereka itu bercakap-cakap dengan dia, datanglah sida-sida raja, lalu
mengantarkan Haman dengan segera ke perjamuan yang diadakan oleh Ester.”.
Jadi, adanya undangan ke dua menunjukkan
bahwa pesta telah siap!
Orang yang mengadakan pesta itu, jelas
menggambarkan Allah sendiri. Sama seperti orang itu sudah menyiapkan pesta,
demikian juga Allah telah menyiapkan keselamatan bagi kita.
Bahwa keselamatan sudah siap, terbukti dari:
1) Kata-kata
‘sudah selesai’ yang diucapkan Yesus di atas kayu salib (Yoh
19:30).
Yesus sudah dicambuki habis-habisan,
dipakukan pada kayu salib, mengalami kehausan yang luar biasa, mengalami keterpisahan
dengan Allah dsb untuk membereskan dosa kita! Lalu Ia
berkata ‘sudah selesai’! Renungkan kata-kata Yesus ini! Keselamatan
kita sudah diselesaikan di atas kayu salib. Kita hanya tinggal menerimanya
dengan cuma-cuma.
Ro 3:23-24 - “(23)
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (24)
dan oleh kasih karunia Allah telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena
penebusan dalam Kristus Yesus.”.
2) Kebangkitan
Yesus dari antara orang mati.
Upah dosa ialah maut (Kej 2:16-17 Ro 6:23), dan kalau Yesus belum selesai
membereskan dosa manusia, Ia tidak akan bisa bangkit dari antara orang mati.
3) Kenaikan
Yesus ke surga.
Yesus datang ke dunia karena ditugaskan oleh
Bapa untuk membereskan dosa manusia. Kalau dosa belum dibereskan dan Ia mau
pulang ke surga, Ia tidak akan diterima oleh Bapa. Bahwa Ia
diterima oleh Bapa, menunjukkan bahwa tugasNya sudah selesai.
Ini adalah sesuatu yang sangat penting! Keselamatan
kita sudah siap! Dosa kita sudah dibayar lunas, pengampunan dosa, pembenaran
orang berdosa, perdamaian dengan Allah, pengangkatan menjadi anak Allah, hidup
kekal, sukacita dan damai sejahtera, semuanya sudah tersedia! Semua sudah siap!
Karena pesta sudah
siap (disiapkan oleh orang yang mengadakan pesta), maka para undangan itu tidak
perlu melakukan apa-apa lagi (membawa piring, gelas, makanan, dsb).
Demikian juga,
karena keselamatan sudah siap, untuk mendapatkan keselamatan kita yang
diundang tidak perlu melakukan apa-apa lagi (memperbaiki hidup kita, membuangi
dosa, dsb). Kita hanya perlu menerima undangan itu dengan datang kepada Yesus.
Setelah pesta siap, maka ada hamba yang
memberikan undangan untuk datang. Demikian juga, karena keselamatan itu sudah
siap, maka Allah memanggil saudara melalui hamba-hambaNya. Pada saat seorang kristen
(pendeta, penginjil, guru sekolah minggu, orang kristen biasa) memberitakan
Injil kepada saudara, itu adalah panggilan Allah kepada saudara!
II) Ada penolakan terhadap undangan (ay 18-20).
Ay 18-20: “(18)
Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku
telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
(19) Yang lain berkata: Aku telah
membeli lima
pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan. (20)
Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.”.
Orang-orang dalam ay 18-20 sudah menerima
undangan pertama dan sudah berjanji untuk datang. Tetapi waktu pesta sudah siap
dan undangan kedua diberikan, mereka menolak. Ada yang menolak dengan halus (ay 18-19
- disertai permintaan maaf); ada yang menolak dengan kasar (ay 20 tanpa
minta maaf). Demikian juga dalam dunia rohani ada banyak orang seperti ini.
Kelihatannya mereka mau datang kepada Yesus. Mereka mau diajak ke gereja, mau
dibaptis, mau belajar Kitab Suci, mau melayani Tuhan, mau memberi persembahan
dsb, tetapi waktu mereka betul-betul ditantang untuk datang kepada Yesus dan
menerimaNya sebagai Juruselamat dan Tuhan, mereka menolak!
Orang-orang dalam ay 18-20 memberikan
alasan-alasan penolakan:
1. Ay 18 - karena baru membeli ladang.
2. Ay 19 - karena baru membeli lembu (kata ‘kebiri’ seharusnya tidak ada).
3. Ay 20 - karena baru kawin.
Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari
alasan-alasan ini:
1) Ini adalah alasan-alasan yang sangat umum.
Ay 18 - Alasan yang berhubungan dengan milik.
Ay 19 - Alasan yang berhubungan dengan
pekerjaan.
Ay 20 - Alasan yang berhubungan dengan istri
/ keluarga.
Hal-hal ini (milik, pekerjaan, keluarga)
memang sering menjadi penghalang untuk datang kepada Yesus. Misalnya:
a) Tidak bisa datang ke gereja karena harus menjaga rumah.
b) Tidak bisa ke gereja karena bekerja pada hari Minggu.
c) Tidak bisa ikut Kebaktian / Pemahaman Alkitab karena menjaga anak.
d) Sibuk bekerja, tidak ada waktu untuk Tuhan.
e) Keluarga / orang tua tidak mengijinkan untuk dibaptis, ke gereja,
dll.
2) Hal-hal
yang baik bisa menghalangi kita untuk menerima hal yang terbaik.
Ladang, lembu, istri bukanlah hal yang
berdosa. Mereka semua baik. Tetapi semua itu bisa menghalangi untuk menerima
yang terbaik (pesta). Karena apa? Karena salah prioritas!
Demikian
juga dalam dunia rohani. Milik saudara, pekerjaan saudara, keluarga saudara
bukanlah sesuatu yang berdosa. Tetapi kalau itu saudara prioritaskan lebih dari
keselamatan, maka semua itu menghalangi saudara untuk menerima yang terbaik.
3) Alasan-alasan
dalam ay 18-20 adalah alasan-alasan yang dibuat-buat.
Melihat ladang, mencoba lembu bukanlah
sesuatu yang urgent / mendesak! Orang
yang baru kawin memang bebas dari wajib militer (Ul 24:5) supaya bisa
bersenang-senang.
Ul 24:5 - “Apabila
baru saja seseorang mengambil isteri, janganlah ia keluar bersama-sama dengan
tentara maju berperang atau dibebankan sesuatu pekerjaan; satu tahun lamanya ia
harus dibebaskan untuk keperluan rumah tangganya dan menyukakan hati perempuan
yang telah diambilnya menjadi isterinya.’”.
Tetapi orang yang baru kawin tidak dilarang
untuk ikut pesta. Apalagi pesta termasuk bersenang-senang! Jelas bahwa semua
alasan-alasan ini cuma dibuat-buat.
Banyak orang membuat-buat alasan untuk
menolak Yesus, misalnya dengan berkata:
a) Banyak
orang kristen brengsek.
Padahal orang dunia ini juga brengsek, tetapi
mereka mau hidup di dunia dan berteman dengan orang dunia.
b) Sibuk,
tidak ada waktu.
Tetapi untuk hal-hal lain (pesta kawin, HUT,
dsb) ada waktu!
c) Gerejanya
jauh.
Tetapi untuk hal-hal lain (belanja, piknik,
undangan pernikahan) bisa pergi walaupun jauh!
d) Dilarang oleh keluarga.
Kebanyakan orang berpikir, dari pada geger
dengan keluarga, yang jelas bukan merupakan sesuatu yang dikehendaki Tuhan,
lebih baik menolak Yesus. Terhadap alasan ini perlu saudara ingat bahwa Yesus
berkata dalam Mat 10:34-36 - “(34)
‘Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku
datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (35) Sebab Aku datang untuk
memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan
dari ibu mertuanya, (36) dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.”.
Karena itu jangan terlalu cepat berkata bahwa
Allah tidak menghendaki saudara geger dengan keluarga! Dalam persoalan seperti
ini Allah menghendaki saudara geger dengan siapapun!
Jangan membuat-buat alasan. Tuhan tahu isi
hati saudara!
4) Alasan
yang sesungguhnya: mereka tidak menghargai pesta itu!
Mereka sudah diundang jauh hari sebelumnya.
Mengapa mereka tidak mengatur waktu untuk bisa datang ke pesta? Mengapa mereka
justru membeli ladang / lembu atau kawin menjelang pesta? Jelas karena mereka
tidak menghargai baik pestanya maupun orang yang mengadakan pesta! Orang yang
menolak Injil boleh mempunyai 1001 macam alasan, tetapi alasan sebenarnya
adalah:
a) Mereka
tidak menghargai keselamatan.
Mereka lebih peduli pada hal-hal duniawi
(uang, keluarga, kesehatan, pekerjaan, study, dll). Bahkan pikiran mereka
dipenuhi dengan hal-hal itu, sehingga tidak ada tempat dalam pikiran mereka
untuk keselamatan jiwa mereka! Kalau saudara adalah orang yang seperti itu,
ingatlah bahwa suatu hari saudara akan mati, dan tanpa keselamatan saudara akan
masuk neraka! Bandingkan dengan:
1. Mat 16:26 - “Apa
gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah
yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”.
2. Perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh (Luk 12:16-21).
Luk 12:16-21
- “(16) Kemudian
Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan,
kataNya: ‘Ada
seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. (17) Ia bertanya dalam
hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di
mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. (18) Lalu katanya: Inilah yang akan aku
perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih
besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. (19)
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun
untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan
bersenang-senanglah! (20) Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang
bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah
kausediakan, untuk siapakah itu nanti? (21) Demikianlah jadinya dengan orang
yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan
Allah.’”.
b) Mereka
tidak menghargai Allah sendiri.
Orang dunia mungkin mau beragama, pergi ke
gereja, berbuat baik, belajar Firman Tuhan, dsb. Tetapi mereka tidak akan mempedulikan,
apalagi mengasihi Allah. Kalau saudara adalah orang yang seperti itu, ingatlah
bahwa Allah mengasihi saudara! Tetapi kalau saudara terus menolak Dia, Ia
akan menghakimi dan menghukum saudara!
5) Orang-orang yang menolak ini menggambarkan orang-orang Yahudi yang
menolak Injil / Kristus.
Matthew Henry mengatakan bahwa orang-orang
yang menolak undangan ini menggambarkan orang-orang Yahudi, yang menanggapi
Injil / Kristus dengan dingin.
Undangannya ditolak! Bagaimana sikapnya?
1) Murka.
Ay 21: “Maka
kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu
murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera
ke segala jalan dan lorong kota
dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang
buta dan orang-orang lumpuh.”.
Penolakan
terhadap undangan adalah penghinaan! Ia tidak mau menerima alasan-alasan itu!
Demikian juga kalau saudara menolak Injil / undangan Allah untuk diselamatkan
melalui Kristus, maka Allah juga murka kepada saudara! Ia tidak mau menerima
alasan apapun! Ia murka!
Bahkan, sebetulnya karena kita lahir dalam
dosa (karena kita keturunan Adam), dan kita lahir sebagai anak setan, maka sejak
kita lahir murka Allah sudah ada di atas kita. Lalu Allah ingin kita berdamai
dengan Dia. Ia menjadi manusia dan mati bagi dosa kita. Lalu Ia
memanggil kita untuk mau datang kepada Kristus, sehingga bisa diperdamaikan
dengan Dia. Kalau kita menolak, itu berarti kita tidak mau berdamai dengan Dia!
Maka murka Allah akan tetap ada di atas kita.
Yoh 3:36 - “Barangsiapa
percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat
kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.’”.
Murka itu akan dinyatakan sepenuhnya pada
saat saudara mati dan masuk neraka! Pada saat ini murka itu belum dinyatakan
sepenuhnya, tetapi murka itu ada di atas saudara! Kalau saudara tidak merasa
menderita (semua baik-baik saja), jangan menganggap murka Allah itu tidak ada!
Saudara ‘baik-baik’, karena murka Allah itu belum dinyatakan! Tetapi kalau
saudara terus tidak mau bertobat dan datang kepada Kristus, maka pada akhirnya murka
itu akan dinyatakan sepenuhnya! Dan kita tidak tahu kapan ini akan terjadi!
Karena itu cepatlah bertobat!
2) Menolak
orang yang tadinya diundang (ay 24).
Ay 24: “Sebab
Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang
itu akan menikmati jamuanKu.’”.
Ada 3 hal yang ingin saya bahas dari ay 24 ini.
a) Ay 24:
“Aku berkata kepadamu”.
Kata ‘mu’ di sini dalam bahasa Yunaninya ada dalam
bentuk jamak! Padahal kata ‘hamba’ dalam ay 17 ada dalam bentuk tunggal.
Jadi, ay 24 ini sebetulnya sudah tidak lagi termasuk dalam perumpamaan.
Dalam ay 24 ini Yesus berbicara ditujukan kepada pendengarNya, yaitu
orang-orang Yahudi / Farisi.
Sesuatu yang menarik adalah bahwa Yesus
berkata ‘jamuanKu’ (ay 24). Dalam ay 16 orang yang
mengadakan pesta jelas menggambarkan Allah. Tetapi dalam ay 24 Yesus berkata ‘jamuanKu’. Jadi, ini menunjukkan bahwa Yesus adalah
Allah!
b) ‘Tak menikmati jamuanKu’ (ay 24) bukanlah suatu keadaan netral / tak
menderita!
Itu adalah hukuman! ‘Tidak masuk surga’
berarti ‘masuk neraka’! Karena itu hati-hati dengan doktrin tentang Allah yang
adalah kasih. Itu tidak boleh diartikan seakan-akan Ia tidak menghukum kalau
manusia tidak mau bertobat. Hati-hati mengatakan bahwa Yesus tidak datang untuk
menghakimi / menghukum tetapi untuk menyelamatkan (Yoh 3:17 Yoh 12:47). Pada kedatangan pertama Ia memang
datang untuk menyelamatkan, tetapi kalau saudara tidak mau datang kepadaNya
untuk diselamatkan, maka pada kedatangan kedua Ia akan menghakimi dan menghukum
saudara!
c) Ay 24 ini mengajar kita bahwa kita tidak bisa menolak undangan
seenak kita.
Ada orang yang menolak dan berkata ‘Nanti saja,
lain kali!’. Tetapi ingat bahwa penolakan kita mengundang penolakan Allah!
Karena itu Yes 55:6 berkata: “Carilah
Tuhan selama Ia
berkenan ditemui;”.
3) Ia
mengundang orang lain (ay 21b-23).
Ay 21b-23: “(21b)
Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan
segera ke segala jalan dan lorong kota
dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang
buta dan orang-orang lumpuh. (22) Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang
tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada
tempat. (23) Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan
lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku
harus penuh.”.
Ia tidak membatalkan pesta itu, tetapi Ia
mengundang orang lain! Kalau ada orang menolak undangan Allah yang ingin
menyelamatkannya, maka Allah tidak akan terus menunggui orang itu, tetapi Ia
akan terus memberikan undanganNya kepada orang lain (bdk. Luk 9:5 Kis 13:51
Kis 18:6).
Luk 9:5 - “Dan
kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari
kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.’”.
Kis 13:51 - “Akan
tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi
orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.”.
Kis 18:6 - “Tetapi
ketika orang-orang itu memusuhi dia dan menghujat, ia mengebaskan debu dari
pakaiannya dan berkata kepada mereka: ‘Biarlah darahmu tertumpah ke atas
kepalamu sendiri; aku bersih, tidak bersalah. Mulai dari sekarang aku akan
pergi kepada bangsa-bangsa lain.’”.
Undangan kepada orang lain ini merupakan
gambaran dari undangan Allah kepada orang-orang non Yahudi (bdk. Ul 32:21 Ro 11:17-21).
Ul 32:21 - “Mereka
membangkitkan cemburuKu dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit
hatiKu dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka
dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang
bebal.”.
Ro 11:17-21 - “(17)
Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar
telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon
zaitun yang penuh getah, (18) janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang
itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu,
melainkan akar itu yang menopang kamu. (19) Mungkin kamu akan berkata: ada
cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai
tunas. (20) Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu
tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! (21) Sebab
kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan
menyayangkan kamu.”.
Dalam Ro 11:17 Yahudi / Israel digantikan oleh non Israel. Tetapi dalam Ro 11:21
ada peringatan: “Kalau
Allah tidak menyayangkan cabang-cabang yang asli (orang Yahudi),
Ia juga tidak akan menyayangkan kamu (orang non Yahudi)”. Maksudnya: kalau Allah tidak menyayangkan
orang Yahudi yang tidak percaya, Allah juga tidak akan menyayangkan kita yang
tidak mau percaya!
Jadi, kalau saudara menolak undangan Allah
untuk datang kepada Yesus, Allah akan mengalihkan undangan itu kepada orang
lain! Prinsipnya adalah: Tuhan tidak mau memberikan sesuatu kepada orang yang
tidak menghargai.
Bdk. Mat 7:6 - “Jangan
kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan
mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia
berbalik mengoyak kamu.”.
Dan karena itu saya berpendapat bahwa ini
berlaku bukan hanya untuk keselamatan saja, tetapi juga untuk Firman Tuhan.
Kalau saudara terus mengacuhkan Firman Tuhan, misalnya dengan tidak datang
dalam Pemahaman Alkitab, maka jangan kaget kalau suatu kali Tuhan memindahkan
Firman Tuhan dari diri saudara!
Dalam ay 23 ada kata ‘paksa’.
Ay 23: “Lalu
kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang,
yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.”.
Ini tidak bisa dijadikan dasar untuk berkata
bahwa dalam Pemberitaan Injil kita boleh betul-betul memaksa seseorang secara fisik. Tetapi
bagaimanapun dalam arti tertentu memang ada unsur pemaksaan dalam
Pemberitaan Injil. Apa unsur pemaksaannya?
a) Pemberitaan Injil adalah suatu perintah untuk datang dan
percaya kepada Yesus.
b) Pemberitaan Injil mengandung suatu ancaman bagi yang
menolak.
c) Dalam Pemberitaan Injil ada desakan untuk percaya kepada
Yesus!
d) Injil mengandung suatu argumentasi yang memaksa / mendesak orang
untuk percaya dan menerimanya.
‘Paksaan’ ini menunjukkan kesungguhan Allah
dalam menyelamatkan! Ini justru menunjukkan kasih Allah! Demikian pula kalau
ada orang kristen yang ‘memaksa’ (terus mendesak) saudara untuk percaya kepada
Yesus, jangan menganggap itu sebagai tindakan yang menyebalkan! Itu justru
merupakan bukti bahwa orang kristen itu mengasihi saudara dan ingin supaya
saudara diselamatkan!
Ay 21-23: “(21)
Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu
murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke
segala jalan dan lorong kota
dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang
buta dan orang-orang lumpuh. (22) Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang
tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada
tempat. (23) Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan
lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku
harus penuh.”.
Mereka dikatakan sebagai orang miskin, cacat,
buta, lumpuh (ay 21b). Mereka ada di jalan, lorong dan lintasan (ay
21b,23), yang mungkin berarti bahwa mereka adalah orang gelandangan.
Orang-orang ini kelihatannya justru sama
sekali tidak siap untuk ikut pesta! Orang miskin tidak mempunyai pakaian pesta,
orang cacat, buta, lumpuh akan sukar pergi ke pesta. Tetapi sekalipun mereka
tidak siap, ada dua hal yang penting:
1) Pestanya
sudah siap!
Kesiapan pesta ini tidak tergantung kepada
yang diundang, tetapi tergantung kepada yang mengundang! Apakah saudara merasa
diri saudara belum siap menerima keselamatan? Saudara masih terlalu banyak
dosa? Ingat bahwa keselamatan sudah siap! Yesus yang menyiapkannya bagi saudara
dengan mati di salib dan bangkit dari antara orang mati!
2) Mereka
mau datang.
Mereka tak mencari alasan untuk menolak!
Orang-orang dalam ay 18-20 lebih siap, tetapi mereka mencari alasan untuk
menolak. Orang-orang di sini lebih tidak siap, tetapi tidak mencari alasan
untuk menolak! Mereka mau datang! Itu yang penting!
Matthew Henry mengatakan bahwa seringkali
orang-orang yang kelihatannya tidak bisa diharapkan, justru menerima undangan
Injil, dan sebaliknya!
Bdk. Mat
21:31b-32 - “(31b) Kata
Yesus kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut
cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam
Kerajaan Allah. (32) Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran
kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan
perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya,
tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.’”.
Bagaimana dengan saudara? Maukah saudara
datang kepada Yesus dan menerima keselamatan yang sudah Ia sediakan?
-AMIN-