About us

Golgotha Ministry adalah pelayanan dari Pdt. Budi Asali,M.Div dibawah naungan GKRI Golgota Surabaya untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia dan mengajarkan kebenaran firman Tuhan melalui khotbah-khotbah, pendalaman Alkitab, perkuliahan theologia dalam bentuk tulisan maupun multimedia (DVD video, MP3, dll). Pelayanan kami ini adalah bertujuan agar banyak orang mengenal kebenaran; dan bagi mereka yang belum percaya, menjadi percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, dan bagi mereka yang sudah percaya, dikuatkan dan didewasakan didalam iman kepada Kristus.
Semua yang kami lakukan ini adalah semata-mata untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus.

Kami mengundang dengan hangat setiap orang yang merasa diberkati dan terbeban didalam pelayanan untuk bergabung bersama kami di GKRI Golgota yang beralamat di : Jl. Raya Kalirungkut, Pertokoan Rungkut Megah Raya D-16, Surabaya.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 20 Februari 2018

UNDANGAN PESTA

LUKAS 14:15-24


Luk 14:15-24 - “(15) Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: ‘Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.’ (16) Tetapi Yesus berkata kepadanya: ‘Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang. (17) Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap. (18) Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. (19)  Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan. (20) Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang. (21) Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh. (22) Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat. (23) Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh. (24) Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuanKu.’”.

I) Undangan diberikan pada saat pesta sudah siap.


Pada saat itu, kalau orang mau mengadakan pesta, maka jauh hari sebelum pesta itu diadakan, undangan sudah dikirimkan kepada para tamu. Dalam undangan itu sudah ditetapkan tempat pesta itu dan juga tanggal pada saat pesta itu akan diadakan. Tetapi jam pesta tidak diberitahukan. Lalu orang yang mengadakan pesta itu mengadakan segala persiapan untuk pesta. Setelah persiapan untuk pesta itu siap (pada tanggal yang sudah ditentukan), maka orang yang  mengadakan pesta itu mengirim hamba-hambanya untuk mengundang (undangan ke dua) orang-orang yang tadinya telah diundang untuk datang. Hal ini sebetulnya bisa terlihat pada ay 17 tetapi Kitab Suci bahasa Indonesia tidak menunjukkan hal itu.
Ay 17: “Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.”.
KJV: ‘to them that were bidden’ [= kepada mereka yang telah diundang].
RSV: ‘to those who had been invited’ [= kepada mereka yang telah diundang].
NIV: ‘those who had been invited’ [= mereka yang telah diundang].
NASB: ‘to those who had been invited’ [= kepada mereka yang telah diundang].
Hanya KJV yang menggunakan bentuk past tense biasa, sedangkan RSV/NIV/NASB menggunakan past perfect tense. Penggunaan bentuk ‘past perfect tense’ (had been invited) menunjukkan bahwa orang-orang itu sudah mendapat undangan sebelum hamba itu memberitahukan bahwa pesta telah siap.

Bandingkan dengan Ester 5:8 (undangan pertama) dan Ester 6:14 (undangan ke dua).
Ester 5:8 - “Jikalau hamba mendapat kasih raja, dan jikalau baik pada pemandangan raja mengabulkan permintaan serta memenuhi keinginan hamba, datang pulalah kiranya raja dengan Haman ke perjamuan yang akan hamba adakan bagi raja dan Haman; maka besok akan hamba lakukan yang dikehendaki raja.’”.
Ester 6:14 - “Selagi mereka itu bercakap-cakap dengan dia, datanglah sida-sida raja, lalu mengantarkan Haman dengan segera ke perjamuan yang diadakan oleh Ester.”.
Jadi, adanya undangan ke dua menunjukkan bahwa pesta telah siap!

Orang yang mengadakan pesta itu, jelas menggambarkan Allah sendiri. Sama seperti orang itu sudah menyiapkan pesta, demikian juga Allah telah menyiapkan keselamatan bagi kita.

Bahwa keselamatan sudah siap, terbukti dari:

1)   Kata-kata ‘sudah selesai’ yang diucapkan Yesus di atas kayu salib (Yoh 19:30).
Yesus sudah dicambuki habis-habisan, dipakukan pada kayu salib, mengalami kehausan yang luar biasa, mengalami keterpisahan dengan Allah dsb untuk membereskan dosa kita! Lalu Ia berkata ‘sudah selesai’! Renungkan kata-kata Yesus ini! Keselamatan kita sudah diselesaikan di atas kayu salib. Kita hanya tinggal menerimanya dengan cuma-cuma.
Ro 3:23-24 - “(23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (24) dan oleh kasih karunia Allah telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”.

2)   Kebangkitan Yesus dari antara orang mati.
Upah dosa ialah maut (Kej 2:16-17  Ro 6:23), dan kalau Yesus belum selesai membereskan dosa manusia, Ia tidak akan bisa bangkit dari antara orang mati.

3)   Kenaikan Yesus ke surga.
Yesus datang ke dunia karena ditugaskan oleh Bapa untuk membereskan dosa manusia. Kalau dosa belum dibereskan dan Ia mau pulang ke surga, Ia tidak akan diterima oleh Bapa. Bahwa Ia diterima oleh Bapa, menunjukkan bahwa tugasNya sudah selesai.

Ini adalah sesuatu yang sangat penting! Keselamatan kita sudah siap! Dosa kita sudah dibayar lunas, pengampunan dosa, pembenaran orang berdosa, perdamaian dengan Allah, pengangkatan menjadi anak Allah, hidup kekal, sukacita dan damai sejahtera, semuanya sudah tersedia! Semua sudah siap!
Karena pesta sudah siap (disiapkan oleh orang yang mengadakan pesta), maka para undangan itu tidak perlu melakukan apa-apa lagi (membawa piring, gelas, makanan, dsb).
Demikian juga, karena keselamatan sudah siap, untuk mendapatkan keselamatan kita yang diundang tidak perlu melakukan apa-apa lagi (memperbaiki hidup kita, membuangi dosa, dsb). Kita hanya perlu menerima undangan itu dengan datang kepada Yesus.
Setelah pesta siap, maka ada hamba yang memberikan undangan untuk datang. Demikian juga, karena keselamatan itu sudah siap, maka Allah memanggil saudara melalui hamba-hambaNya. Pada saat seorang kristen (pendeta, penginjil, guru sekolah minggu, orang kristen biasa) memberitakan Injil kepada saudara, itu adalah panggilan Allah kepada saudara!

II) Ada penolakan terhadap undangan (ay 18-20).


Ay 18-20: “(18) Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. (19)  Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan. (20) Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.”.

Orang-orang dalam ay 18-20 sudah menerima undangan pertama dan sudah berjanji untuk datang. Tetapi waktu pesta sudah siap dan undangan kedua diberikan, mereka menolak. Ada yang menolak dengan halus (ay 18-19 - disertai permintaan maaf); ada yang menolak dengan kasar (ay 20 tanpa minta maaf). Demikian juga dalam dunia rohani ada banyak orang seperti ini. Kelihatannya mereka mau datang kepada Yesus. Mereka mau diajak ke gereja, mau dibaptis, mau belajar Kitab Suci, mau melayani Tuhan, mau memberi persembahan dsb, tetapi waktu mereka betul-betul ditantang untuk datang kepada Yesus dan menerimaNya sebagai Juruselamat dan Tuhan, mereka menolak!

Orang-orang dalam ay 18-20 memberikan alasan-alasan penolakan:
1.   Ay 18 - karena baru membeli ladang.
2.   Ay 19 - karena baru membeli lembu (kata ‘kebiri’ seharusnya tidak ada).
3.   Ay 20 - karena baru kawin.

Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari alasan-alasan ini:

1)   Ini adalah alasan-alasan yang sangat umum.
Ay 18 - Alasan yang berhubungan dengan milik.
Ay 19 - Alasan yang berhubungan dengan pekerjaan.
Ay 20 - Alasan yang berhubungan dengan istri / keluarga.

Hal-hal ini (milik, pekerjaan, keluarga) memang sering menjadi penghalang untuk datang kepada Yesus. Misalnya:
a)   Tidak bisa datang ke gereja karena harus menjaga rumah.
b)   Tidak bisa ke gereja karena bekerja pada hari Minggu.
c)   Tidak bisa ikut Kebaktian / Pemahaman Alkitab karena menjaga anak.
d)   Sibuk bekerja, tidak ada waktu untuk Tuhan.
e)   Keluarga / orang tua tidak mengijinkan untuk dibaptis, ke gereja, dll.

2)   Hal-hal yang baik bisa menghalangi kita untuk menerima hal yang terbaik.
Ladang, lembu, istri bukanlah hal yang berdosa. Mereka semua baik. Tetapi semua itu bisa menghalangi untuk menerima yang terbaik (pesta). Karena apa? Karena salah prioritas!
Demikian juga dalam dunia rohani. Milik saudara, pekerjaan saudara, keluarga saudara bukanlah sesuatu yang berdosa. Tetapi kalau itu saudara prioritaskan lebih dari keselamatan, maka semua itu menghalangi saudara untuk menerima yang terbaik.

3)   Alasan-alasan dalam ay 18-20 adalah alasan-alasan yang dibuat-buat.
Melihat ladang, mencoba lembu bukanlah sesuatu yang urgent / mendesak! Orang yang baru kawin memang bebas dari wajib militer (Ul 24:5) supaya bisa bersenang-senang.
Ul 24:5 - “Apabila baru saja seseorang mengambil isteri, janganlah ia keluar bersama-sama dengan tentara maju berperang atau dibebankan sesuatu pekerjaan; satu tahun lamanya ia harus dibebaskan untuk keperluan rumah tangganya dan menyukakan hati perempuan yang telah diambilnya menjadi isterinya.’”.
Tetapi orang yang baru kawin tidak dilarang untuk ikut pesta. Apalagi pesta termasuk bersenang-senang! Jelas bahwa semua alasan-alasan ini cuma dibuat-buat.

Banyak orang membuat-buat alasan untuk menolak Yesus, misalnya dengan berkata:
a)         Banyak orang kristen brengsek.
Padahal orang dunia ini juga brengsek, tetapi mereka mau hidup di dunia dan berteman dengan orang dunia.
b)         Sibuk, tidak ada waktu.
Tetapi untuk hal-hal lain (pesta kawin, HUT, dsb) ada waktu!
c)         Gerejanya jauh.
Tetapi untuk hal-hal lain (belanja, piknik, undangan pernikahan) bisa pergi walaupun jauh!
d)   Dilarang oleh keluarga.
Kebanyakan orang berpikir, dari pada geger dengan keluarga, yang jelas bukan merupakan sesuatu yang dikehendaki Tuhan, lebih baik menolak Yesus. Terhadap alasan ini perlu saudara ingat bahwa Yesus berkata dalam Mat 10:34-36 - “(34) ‘Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (35) Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, (36) dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.”.
Karena itu jangan terlalu cepat berkata bahwa Allah tidak menghendaki saudara geger dengan keluarga! Dalam persoalan seperti ini Allah menghendaki saudara geger dengan siapapun!
Jangan membuat-buat alasan. Tuhan tahu isi hati saudara!

4)   Alasan yang sesungguhnya: mereka tidak menghargai pesta itu!
Mereka sudah diundang jauh hari sebelumnya. Mengapa mereka tidak mengatur waktu untuk bisa datang ke pesta? Mengapa mereka justru membeli ladang / lembu atau kawin menjelang pesta? Jelas karena mereka tidak menghargai baik pestanya maupun orang yang mengadakan pesta! Orang yang menolak Injil boleh mempunyai 1001 macam alasan, tetapi alasan sebenarnya adalah:

a)         Mereka tidak menghargai keselamatan.
Mereka lebih peduli pada hal-hal duniawi (uang, keluarga, kesehatan, pekerjaan, study, dll). Bahkan pikiran mereka dipenuhi dengan hal-hal itu, sehingga tidak ada tempat dalam pikiran mereka untuk keselamatan jiwa mereka! Kalau saudara adalah orang yang seperti itu, ingatlah bahwa suatu hari saudara akan mati, dan tanpa keselamatan saudara akan masuk neraka! Bandingkan dengan:
1.   Mat 16:26 - “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”.
2.   Perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh (Luk 12:16-21).
Luk 12:16-21 - “(16) Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kataNya: ‘Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. (17) Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. (18) Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. (19) Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! (20) Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? (21) Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.’”.

b)         Mereka tidak menghargai Allah sendiri.
Orang dunia mungkin mau beragama, pergi ke gereja, berbuat baik, belajar Firman Tuhan, dsb. Tetapi mereka tidak akan mempedulikan, apalagi mengasihi Allah. Kalau saudara adalah orang yang seperti itu, ingatlah bahwa Allah mengasihi saudara! Tetapi kalau saudara terus menolak Dia, Ia akan menghakimi dan menghukum saudara!

5)   Orang-orang yang menolak ini menggambarkan orang-orang Yahudi yang menolak Injil / Kristus.
Matthew Henry mengatakan bahwa orang-orang yang menolak undangan ini menggambarkan orang-orang Yahudi, yang menanggapi Injil / Kristus dengan dingin.


Undangannya ditolak! Bagaimana sikapnya?

1)   Murka.
Ay 21: “Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.”.
Penolakan terhadap undangan adalah penghinaan! Ia tidak mau menerima alasan-alasan itu! Demikian juga kalau saudara menolak Injil / undangan Allah untuk diselamatkan melalui Kristus, maka Allah juga murka kepada saudara! Ia tidak mau menerima alasan apapun! Ia murka!
Bahkan, sebetulnya karena kita lahir dalam dosa (karena kita keturunan Adam), dan kita lahir sebagai anak setan, maka sejak kita lahir murka Allah sudah ada di atas kita. Lalu Allah ingin kita berdamai dengan Dia. Ia menjadi manusia dan mati bagi dosa kita. Lalu Ia memanggil kita untuk mau datang kepada Kristus, sehingga bisa diperdamaikan dengan Dia. Kalau kita menolak, itu berarti kita tidak mau berdamai dengan Dia! Maka murka Allah akan tetap ada di atas kita.

Yoh 3:36 - “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.’”.

Murka itu akan dinyatakan sepenuhnya pada saat saudara mati dan masuk neraka! Pada saat ini murka itu belum dinyatakan sepenuhnya, tetapi murka itu ada di atas saudara! Kalau saudara tidak merasa menderita (semua baik-baik saja), jangan menganggap murka Allah itu tidak ada! Saudara ‘baik-baik’, karena murka Allah itu belum dinyatakan! Tetapi kalau saudara terus tidak mau bertobat dan datang kepada Kristus, maka pada akhirnya murka itu akan dinyatakan sepenuhnya! Dan kita tidak tahu kapan ini akan terjadi! Karena itu cepatlah bertobat!

2)   Menolak orang yang tadinya diundang (ay 24).
Ay 24: “Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuanKu.’”.
Ada 3 hal yang ingin saya bahas dari ay 24 ini.

a)         Ay 24: “Aku berkata kepadamu.
Kata ‘mu’ di sini dalam bahasa Yunaninya ada dalam bentuk jamak! Padahal kata ‘hamba’ dalam ay 17 ada dalam bentuk tunggal. Jadi, ay 24 ini sebetulnya sudah tidak lagi termasuk dalam perumpamaan. Dalam ay 24 ini Yesus berbicara ditujukan kepada pendengarNya, yaitu orang-orang Yahudi / Farisi.
Sesuatu yang menarik adalah bahwa Yesus berkata ‘jamuanKu (ay 24). Dalam ay 16 orang yang mengadakan pesta jelas menggambarkan Allah. Tetapi dalam ay 24 Yesus berkata ‘jamuanKu. Jadi, ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah!

b)         ‘Tak menikmati jamuanKu’ (ay 24) bukanlah suatu keadaan netral / tak menderita!
Itu adalah hukuman! ‘Tidak masuk surga’ berarti ‘masuk neraka’! Karena itu hati-hati dengan doktrin tentang Allah yang adalah kasih. Itu tidak boleh diartikan seakan-akan Ia tidak menghukum kalau manusia tidak mau bertobat. Hati-hati mengatakan bahwa Yesus tidak datang untuk menghakimi / menghukum tetapi untuk menyelamatkan (Yoh 3:17  Yoh 12:47). Pada kedatangan pertama Ia memang datang untuk menyelamatkan, tetapi kalau saudara tidak mau datang kepadaNya untuk diselamatkan, maka pada kedatangan kedua Ia akan menghakimi dan menghukum saudara!

c)   Ay 24 ini mengajar kita bahwa kita tidak bisa menolak undangan seenak kita.
Ada orang yang menolak dan berkata ‘Nanti saja, lain kali!’. Tetapi ingat bahwa penolakan kita mengundang penolakan Allah! Karena itu Yes 55:6 berkata: “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui;”.

3)   Ia mengundang orang lain (ay 21b-23).
Ay 21b-23: “(21b) Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh. (22) Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat. (23) Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.”.

Ia tidak membatalkan pesta itu, tetapi Ia mengundang orang lain! Kalau ada orang menolak undangan Allah yang ingin menyelamatkannya, maka Allah tidak akan terus menunggui orang itu, tetapi Ia akan terus memberikan undanganNya kepada orang lain (bdk. Luk 9:5  Kis 13:51  Kis 18:6).

Luk 9:5 - “Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.’”.
Kis 13:51 - “Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.”.
Kis 18:6 - “Tetapi ketika orang-orang itu memusuhi dia dan menghujat, ia mengebaskan debu dari pakaiannya dan berkata kepada mereka: ‘Biarlah darahmu tertumpah ke atas kepalamu sendiri; aku bersih, tidak bersalah. Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain.’”.

Undangan kepada orang lain ini merupakan gambaran dari undangan Allah kepada orang-orang non Yahudi (bdk. Ul 32:21  Ro 11:17-21).
Ul 32:21 - “Mereka membangkitkan cemburuKu dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hatiKu dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal.”.
Ro 11:17-21 - “(17) Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, (18) janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. (19) Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. (20) Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! (21) Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.”.

Dalam Ro 11:17 Yahudi / Israel digantikan oleh non Israel. Tetapi dalam Ro 11:21 ada peringatan: “Kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang yang asli (orang Yahudi), Ia juga tidak akan menyayangkan kamu (orang non Yahudi). Maksudnya: kalau Allah tidak menyayangkan orang Yahudi yang tidak percaya, Allah juga tidak akan menyayangkan kita yang tidak mau percaya!

Jadi, kalau saudara menolak undangan Allah untuk datang kepada Yesus, Allah akan mengalihkan undangan itu kepada orang lain! Prinsipnya adalah: Tuhan tidak mau memberikan sesuatu kepada orang yang tidak menghargai.

Bdk. Mat 7:6 - “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”.

Dan karena itu saya berpendapat bahwa ini berlaku bukan hanya untuk keselamatan saja, tetapi juga untuk Firman Tuhan. Kalau saudara terus mengacuhkan Firman Tuhan, misalnya dengan tidak datang dalam Pemahaman Alkitab, maka jangan kaget kalau suatu kali Tuhan memindahkan Firman Tuhan dari diri saudara!

Dalam ay 23 ada kata ‘paksa’.
Ay 23: “Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.”.

Ini tidak bisa dijadikan dasar untuk berkata bahwa dalam Pemberitaan Injil kita boleh betul-betul memaksa seseorang secara fisik. Tetapi bagaimanapun dalam arti tertentu memang ada unsur pemaksaan dalam Pemberitaan Injil. Apa unsur pemaksaannya?
a)   Pemberitaan Injil adalah suatu perintah untuk datang dan percaya kepada Yesus.
b)   Pemberitaan Injil mengandung suatu ancaman bagi yang menolak.
c)   Dalam Pemberitaan Injil ada desakan untuk percaya kepada Yesus!
d)   Injil mengandung suatu argumentasi yang memaksa / mendesak orang untuk percaya dan menerimanya.

‘Paksaan’ ini menunjukkan kesungguhan Allah dalam menyelamatkan! Ini justru menunjukkan kasih Allah! Demikian pula kalau ada orang kristen yang ‘memaksa’ (terus mendesak) saudara untuk percaya kepada Yesus, jangan menganggap itu sebagai tindakan yang menyebalkan! Itu justru merupakan bukti bahwa orang kristen itu mengasihi saudara dan ingin supaya saudara diselamatkan!

IV) Pengganti para undangan (ay 21-23).


Ay 21-23: “(21) Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh. (22) Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat. (23) Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.”.

Mereka dikatakan sebagai orang miskin, cacat, buta, lumpuh (ay 21b). Mereka ada di jalan, lorong dan lintasan (ay 21b,23), yang mungkin berarti bahwa mereka adalah orang gelandangan.
Orang-orang ini kelihatannya justru sama sekali tidak siap untuk ikut pesta! Orang miskin tidak mempunyai pakaian pesta, orang cacat, buta, lumpuh akan sukar pergi ke pesta. Tetapi sekalipun mereka tidak siap, ada dua hal yang penting:

1)   Pestanya sudah siap!
Kesiapan pesta ini tidak tergantung kepada yang diundang, tetapi tergantung kepada yang mengundang! Apakah saudara merasa diri saudara belum siap menerima keselamatan? Saudara masih terlalu banyak dosa? Ingat bahwa keselamatan sudah siap! Yesus yang menyiapkannya bagi saudara dengan mati di salib dan bangkit dari antara orang mati!

2)   Mereka mau datang.
Mereka tak mencari alasan untuk menolak! Orang-orang dalam ay 18-20 lebih siap, tetapi mereka mencari alasan untuk menolak. Orang-orang di sini lebih tidak siap, tetapi tidak mencari alasan untuk menolak! Mereka mau datang! Itu yang penting!
Matthew Henry mengatakan bahwa seringkali orang-orang yang kelihatannya tidak bisa diharapkan, justru menerima undangan Injil, dan sebaliknya!

Bdk. Mat 21:31b-32 - “(31b) Kata Yesus kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. (32) Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.’”.

Bagaimana dengan saudara? Maukah saudara datang kepada Yesus dan menerima keselamatan yang sudah Ia sediakan?





-AMIN-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar